Trenggalek, 29 Desember 2014 - part I
Sepertinya, namanya masih jadi bahan pembicaraan dua hari belakangan ini. Entahlah yang penting ini bisa membuatku happy hehehe, konyol emang tapi ya biarlah :D
Meski Tuhan tak menciptakan kita untuk bersama, namun aku cukup mengenalmu itu sudah cukup buatku. Mengenal sosokmu yang sederhana (di mataku), sosok yang lembut wkwkwkw,, (sok puitis) dan banyak pokoknya zzzzz memberikan cerita tersendiri buatku dan memang sulit dilupakan.
Sekarang, entah kamu masih sendiri ataupun sudah memiliki pasangan hidup itu semua tak penting buatku yang terpenting adalah sekarang, esok dan seterusnya semoga kamu bahagia. Mendengar berita dari salah sahabat dekatmu kalau kamu masih sendiri entah itu bohong atau beneran, seneng sih aku ngedengernya tapi itu semua sekarang ta berguna lagi toh kita nggak bakal ketemu lagi. Waktu dan jarak tak mungkin lagi dapat membuatku dapat bertemu denganmu. Toh, kalo memang suatu saat nanti aku dapt bertemu denganmu lagi aku akan hanya akan menatap matamu saja karena hanya mata mu sajalah yang selalu mengingatkanu padamu. Mata itulah yang membuatku sampai saat ini masih merindukan kehadiranmu.
Aku sadar perasaan ini hanya aku yang memiliki, aku yakin kau tak sedikitpun memiliki perasaan ini. Tapi biarlah, seperti yang kutulis tadi mengenalmu sudah cukup buatku meski kita ta memiliki hubungan apapun.
Jika suatu saat kamu membaca tulisan ini (ngarep) hahahaha, jangan merubah sikapmu padaku itu akan membuatku sedih.
Jadilah seseorang yang seperti dulu, jangan berubah seperti sekarang. Kenapa sikapmu sekarang seperti ini, aku hanya ingin tahu bagaimana keadaanmu, bagaimana kabarmu. Aku nggak berharap apapun darimu. Aku hanya ingin tahu apakah kamu bahagia???
Roshidatun Nadhiroh
Senin, 29 Desember 2014
Minggu, 28 Desember 2014
Catatan 28 Desember 2014
Minggu, 28 Desember 2014
Entah kenapa aku tak mengerti tiba-tiba mengingat masa-masa empat tahun silam saat kukenal seorang kakak tingkat yang memang sama-sama satu prodi yaitu pendidikan ekonomi, dimataku dia selalu indah, selalu memberikan ketenangan, walaupun begitu perasaan sudah tak berguna lagi dia sudah jauh, aku ta tahu kapan lagi dapat bertemu dengannya atau mungkin memang aku takkan bisa bertemu dengannya lagi.
Perasaan ini masih sama, rasanya tatapan matanya masih tersimpan di otakku. Rasanya kenangan yang lalu mulai muncul lagi. Tapi percuma rasanya jarak antara Trenggalek - Madiun terlalu jauh buatku. Entah rasa apa ini apakah hanya rasa kagum. Ah, sepertinya iya, dia sosok yang baik buatku. Satu hal yang membuatku suka dengannya yaitu kesederhaannya, dia tak seperti lelaki lain yang sukanya ccelometan. Dekat dengannya membuatku tenang. Aku yakin sebenarnya dia tahu bagaimana perasaannku padanya. Sahabat-sahabat dekatnya pun sudah tahu. Apakah hatinya sekeras batu sampai-sampai dia tak mengetahui perasaan ini. Ataukah sebenarnya dia tahu akan tetapi dia tak mau membuatku canggung dengannya atau seperti apa aku tak tahu sampai sekarang.
Aku tak tahu harus bercerita dengan siapa lagi, mungkin teman-teman dekatku sudah muak bahkan males mendengarkan ceritaku tentangnya. Tapi satu hal yang selalu membuatku mengingatnya yaitu saat mendengarkan lagu ini, lagu yang sedang kuputar di winamp laptopku "setiap detik" dan "percaya padaku". Lagu itu mengingatkanku pada peristiwa empat tahun silam saat pertamaku melihat dan kenal dengannya. Sampai sekarangpun kenangan itu masih terlihat jelas.. sangat jelas..
*F
Entah kenapa aku tak mengerti tiba-tiba mengingat masa-masa empat tahun silam saat kukenal seorang kakak tingkat yang memang sama-sama satu prodi yaitu pendidikan ekonomi, dimataku dia selalu indah, selalu memberikan ketenangan, walaupun begitu perasaan sudah tak berguna lagi dia sudah jauh, aku ta tahu kapan lagi dapat bertemu dengannya atau mungkin memang aku takkan bisa bertemu dengannya lagi.
Perasaan ini masih sama, rasanya tatapan matanya masih tersimpan di otakku. Rasanya kenangan yang lalu mulai muncul lagi. Tapi percuma rasanya jarak antara Trenggalek - Madiun terlalu jauh buatku. Entah rasa apa ini apakah hanya rasa kagum. Ah, sepertinya iya, dia sosok yang baik buatku. Satu hal yang membuatku suka dengannya yaitu kesederhaannya, dia tak seperti lelaki lain yang sukanya ccelometan. Dekat dengannya membuatku tenang. Aku yakin sebenarnya dia tahu bagaimana perasaannku padanya. Sahabat-sahabat dekatnya pun sudah tahu. Apakah hatinya sekeras batu sampai-sampai dia tak mengetahui perasaan ini. Ataukah sebenarnya dia tahu akan tetapi dia tak mau membuatku canggung dengannya atau seperti apa aku tak tahu sampai sekarang.
Aku tak tahu harus bercerita dengan siapa lagi, mungkin teman-teman dekatku sudah muak bahkan males mendengarkan ceritaku tentangnya. Tapi satu hal yang selalu membuatku mengingatnya yaitu saat mendengarkan lagu ini, lagu yang sedang kuputar di winamp laptopku "setiap detik" dan "percaya padaku". Lagu itu mengingatkanku pada peristiwa empat tahun silam saat pertamaku melihat dan kenal dengannya. Sampai sekarangpun kenangan itu masih terlihat jelas.. sangat jelas..
*F
Selasa, 24 Juni 2014
Jual genteng tamara produksi trenggalek
jual genteng merk TAMARA produksi Bpk hariyadi,genten mer Tamara ini sudah terkenal di pulau Bali, jika ada ygang memerlukan bisa langsung hubungi saya di nomer 0355878492.Dari pda beli lewat makelar mending beli saja disini kalian bisa dapatkan dengan harg lebih murah, karena kami merupakan pihak yang memproduksi genten kodok/karangpilang TAMARA. Kalau anda ingin melihat langsung produksinya bisa datang langsung ke kediaman bapak hariyadi yang beralamat di desa baruharjo rt 3 rw 1 kecamatan durenan kabupaten trenggalek.
Selasa, 27 Maret 2012
makalah pengantar manajemen
PERAN MANAJEMEN PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN DAGANG
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas Matakuliah
Bahasa Indonesia
Keilmuan
Yang dibina oleh Ibu
Anita Kurnia Rachman, S.Pd
Oleh
Roshidatun Nadhiroh
(100431401672)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
PERAN
MANAJEMEN PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN DAGANG
1.Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Masyarakat pada umumnya
sering
menganggap pemasaran sebagai
kegiatan yang mudah dilakukan. Banyak orang yang mengatakan bahwa pemasaran adalah kegiatan menjual barang
dan memperoleh uang dari hasil penjualan barang tersebut. Bahkan adapula yang
mengatakan, pemasaran
sama halnya dengan melakukan kegiatan yang dilakukan untuk memengaruhi konsumen. Akan tetapi
semua pernyataan di atas pada dasarnya belum dapat dijadikan sebagai arti dari
pemasaran yang seutuhnya. Banyak kalangan masyarakat yang salah mengartikan
pemasaran. Sebenarnya kegiatan
tersebut hanya merupakan sebagian kecil
dari kegiatan pemasaran.
Pada
dasarnya agar kegiatan pemasaran dapat berjalan dengan lancar diperlukan adanya
manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran merupakan manajemen yang mempunyai kegiatan yang
berhubungan dengan pemasaran suatu produk/barang tertentu dari suatu perusahaan
baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan jasa yang kegiatannya adalah kegiatan yang
tersusun secara sistematis dan terstruktur.
Dalam
kaitan dengan pencapaian tujuan perusahaan dagang yaitu untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya,
tentunya tidak lepas dari peran manajemen pemasaran yang bertugas mempromosikan
barang-barang agar konsumen tertarik untuk membelinya. Tanpa adanya kegiatan manajemen pemasaran perusahaan akan sulit untuk
mendapatkan pelanggan karena untuk dapat memperoleh pelanggan tentunya
perusahaaan dagang harus mampu melakukan kegiatan yang pada dasarnya bertujuan
untuk menarik minat konsumen agar membeli barang yang ditawarkan oleh
perusahaan.
“Dengan demikian tidak
satupun perusahaan yang mampu bertahan bilamana perusahaan tersebut tidak mampu
memasarkan barang-barang/jasa-jasa yang dihasilkan” Angipora (2002:10).
Berdasarkan latar belakang tersebut makalah ini membahas
tentang kegiatan manajemen pemasaran dengan judul “Peran Manajemen Pemasaran
dalam Perusahaan Dagang.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang diatas, makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut.
1) Mengapa diperlukan manajemen pemasaran dalam
perusahaan dagang?
2) Bagaimana proses pelaksanaan kegiatan manajemen
pemasaran dalam perusahaan dagang?
3) Apa saja pengaruh manajemen pemasaran terhadap maju
mundurnya suatu perusahaan dagang?
1.3 Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah, makalah ini memiliki tujuan masalah sebagai berikut.
1)
Untuk mengetahui diperlukannya manajemen pemasaran dalam perusahaan dagang.
2)
Untuk mengetahui proses pelaksanaan kegiatan manajemen pemasaran dalam
perusahaan dagang.
3)
Untuk mengetahui pengaruh manajemen pemasaran terhadap maju mundurnya suatu
perusahaan dagang.
2. Pembahasan
2.1 Pengertian
Manajemen
Mary Parker
Follett mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Disisi lain Stoner juga mengemukakan bahwa manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha
para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisari yang telah ditetapkan. Sementara itu Luther Gulick
mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis
untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerjasama untuk mencapai tujuan
dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
Berdasarkan
beberapa pengertian manajemen dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
manajemen merupakan kemampuan atau ketrampilan pribadi dari masing-masing
individu dalam upaya menyelesaikan pekerjaan dan mempunyai kegiatan yang
sistematis yang berupa perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dalam rangka penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai
tujuan yang telah ditetapkan bersama sebelumnya.
Dalam
manajemen terdapat manajemen yang berhubungan dengan pemasaran yaitu manajemen
pemasaran . William J Stanton menyatakan bahwa pemasaran adalah keseluruhan
intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan untuk
merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan
jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun pembeli
yang potensial.Philip dan Duncan berpendapat bahwa pemasaran meliputi semua
langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-barang berwujud
kepada konsumen. American Marketing
Association juga mendefinisikan bahwa pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan
usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen
kepada konsumen. Sementara itu Jerome
McCarthy berpendapat bahwa manajemen pemasaran adalah proses merencanakan
kegiatan pemasaran, mengarahkan pelaksanaan rencana, dan mengendalikan rencana
itu.
Berdasarkan
beberapa pengertian manajemen dan pemasaran dari para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan proses merencanakan kegiatan
pemasaran, mengarahkan pelaksanaan rencana, dan mengendalikan rencana yang
telah disusun yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-barang
berwujud kepada konsumen dari produsen.
2.1.1 Macam-Macam Manajemen
Berdasarkan operasionalnya, maka manajemen organisasi
bisnis dapat dibedakan secara garis besar menjadi fungsi-fungsi sebagai
berikut:
1) Manajemen sumber daya manusia, yaitu penerapan
manajemen berdasarkan fungsinya untuk memeroleh sumber daya manusia yang
terbaik bagi usaha yang dijalankan dan bagaimana sumber daya manusia tersebut
dapat dipelihara dan tetap bekerja dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa
konstan.
2) Manajemen produksi, yaitu penerapan manajemen berdasarkan
fungsinya untuk mengahsilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan
berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin.
3) Menajemen pemasaran, yaitu yaitu penerapan
manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk
mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dan bagaimana
cara pemenuhan dapat diwujudkan.
4) Manajemen keuangan, yaitu
kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk
memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan mampu mencapai tujuan secara ekonomis.
5) Manajemen informasi, yaitu
kegiatan manajemen berdasarkan pada fungsinya yang pada intinya berusaha
memastikan bahwa usaha yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam
jangka panjang.
2.2 Alasan
Diperlukannya Manajemen Pemasaran dalam
Perusahaann Dagang
Dalam setiap perusahaan yang bertujuan untuk memeroleh
laba tentunya tidak lepas dari peran manajer pemasaran. Dalam hal ini manajemen
pemasaran memiliki peran penting dalam usaha memasarkan barang yang
diperdagangkan. Tanpa adanya manajer pemasaran dapat dikatakan kegiatan yang
dilakukan tidak dapat berjalan secara maksimal karena mengingat perusahaan
dagang merupakan perusahaan yang bertujuan untuk memeroleh laba yang
sebesar-besarnya. Selain itu semakin banyak perusahaan dagang lain yang telah
berdiri menjadi tantangan tersendiri termasuk tantangan untuk dapat menarik
hati para konsumen agar cenderung tidak membeli barang dari perusahaan lain.
Manajemen pemasaran dapat digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi
apa sesungguhnya barang yang saat ini dibutuhkan dan diminati oleh konsumen
melalui riset pemasaran diantaranya berupa survei tentang keinginan konsumen,
sehingga perusahaan mendapatkan informasi mengenai apa yang sesungguhnya
dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena tujuan pemasaran adalah
mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual
akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat
terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap
membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat
produk tersebut tersedia. Dengan adanya manajemen pemasaran diharapkan
perusahaan mampu untuk tetap bersaing dalam arus globalisasi ekonomi yang
semakin kompleks saat ini dengan berbagai strategi-strategi pemasaran .
2.2.1
Strategi-Srategi dalam Pemasaran
Strategi-Srategi yang sebaiknya diterapkan
oleh manajemen pemasaran adalah sebagai berikut.
1)
Promosi yaitu,
salah satu alat strategi memasarkan suatu produk dengan cara memberikan informasi yang benarbdan tepat
agar konsumen dapat mengenalnya dan akhirnya diharapkan dapat menjadi konsumen
dari produk yang dijual.
2)
Iklan yaitu,
salah satu bentuk alat promosi dengan tujuan memberikan informasi kepada
masyarakat konsumen tentang suatu produk melalui dan merupakan salah satu
bentuk komunikasi pemasaran yang bersifat nonpersonal
(bukan terhadap perseorangan) dan diselenggarakan media massa seperti koran,
majalah, radio, televise, outdoor display
(seperti poster, billboards, dan balon udara). Dengan adanya iklan ini
diharapkan perusahaan dagang mampu memengaruhi pikiran dan perasaan konsumen
yang dituju, selain itu dapat mendorong konsumen untuk membeli produk yang
diiklankan.
3)
Personal selling yaitu, komunikasi pemasaran secara berhubungan (interaksi langsung),
saling tatap muka antara calon pembeli dengan penjual.
4)
Executife selling yaitu, bentuk lain dari personal
selling yang dilakukan oleh para manajer perusahaan kepada calon pembeli
yang akan membeli dalam jumlah besar.
5)
Publisitas
yaitu, bentuk publikasi perusahaan yang mana perusahaan membuat informasi dalam
bentuk berita komersial melalui media massa. Berbeda dengan pasang iklan, cara
komunikasi yang disampaikan dengan publisitas berita. Beberapa koran di
Indonesia menamakannya sebagai advertorial,
yakni advertensi berupa berita.
6)
Promosi
penjualan yaitu, kegiatan promosi dalam bentuk lain diluar periklanan, personal selling, maupun publisitas.
Misalnya, melalui pameran atau kampanye.
Dari beberapa
strategi-strategi pemasaran yang dijelaskan diatas telah jelas bahwa manajemen
pemasaran selaku pihak yang mlaksanakan pemasaran sangat diperlukan dalam
perusahaan dagang berkaitan dengan usaha-usaha peningkatan penjualan barang
yang diperjualbelikan.
2.3 Proses Pelaksanaan Kegiatan
Manajemen Pemasaran dalam Perusahaan Dagang
Proses
manajemen pemasaran dalam perusahaan dagang adalah proses merencanakan kegiatan
pemasaran, mengarahkan pelaksanaan rencana, dan mengendalikan rencana itu.
Perencanaaan, pelaksanaan, dan pengendalian adalah tugas utama semua manajer
pemasaran. Pada dasarnya manajemen pemasaran adalah berkelanjutan oleh karena
itu semua pekerjaan saling dikaitkan. Dalam pekerjaan perencanaan, para manajer
menetapkan pedoman untuk melaksanakan pekerjaan dan merinci hasil yang
diharapkan. Para manajer menggunakan hasil yang diharapkan ini dalam pekerjaan
pengendalian yaitu menentukan apakah segala sesuatunya berjalan seperti yang
telah direncanakan. Kaitan antara pengendalian dan perencanaanadalah sangat
penting.
Dalam menjalankan proses pemasaran manajemen pemasaran
memiliki tahap-tahap sebagai berikut.
1) Perencanaan pemasaran, yang
meliputi.
(1) Penetapan tujuan, dalam
suatu perusahaan dagang penetapan tujuan adalah kegiatan yang sangat penting
karena dalam kegiatan tersebut mencakup kepentingan dan keinginan dari perusahaan
dan dijadikan tolak ukur apakah kegiatan yang telah dilakukan oleh manjemen
pemasaran sesuai atau melenceng dari tujuan yang ditetapakan sebelumnya.
(2) Menilai peluang, dalam
kegiatan ini perusahaan dagang harus mampu memahami pasar karena apabila
manajer pemasaran benar-benar memahami pasar target perusahaan maka manajer
akan melihat peluang terobosan yang akan membuat perusahaan mendapatkan laba
yang besar karena telah mengetahui peluang ada dibandingkan perusahaan dagang
lainnya.
(3) Merencanakan strategi pemasaran, yaitu suatu
usaha yang merincikan pasar target dan bauran pemasaran (marketing mix) yang berkaitan. Strategi
pemasaran adalah gambar besar yang diperlihatkan hal-hal yang akan dilakukan
perusahaan dagang dalam pasar.
(4) Menyusun rencana pemasaran, dalam penyusunan
rencana pemasaran perusahaan dagang hendaknya menyesuaikan dengan tujuan yang
ingin dicapai, peluang yang ada, dan strategi yang digunakan dalam perusahaan
dagang tersebut. Apabila rencana pemasaran yang dilakukan tidak sesuai dengan
hal diatas maka hasil yang akan dicapai tidak sesuai dengan yang diinginkan
perusahaan.
(5) Menyusun program pemasaran, Perusaahaan dalam
memasarkan barangnya harus mempunyai program kerja yang
mampu mengatur segala kegiatan-kegiatan pemasaran agar terstruktur dengan baik.
2) Melaksanakan perencanaan dan
program pemasaran.
3) Mengendalikan rencana dan
program pemasaran dengan cara mengukur hasil dari kegiatan pemasaran sesuai
dengan rencana awal atau dapat menimbulkan rencana baru dan menilai apakah
hasil dari kegiatan yang dilakukan dapat membawa perusahaan dagang menuju
kemajuan perusahaan. Jika perlu kegiatan ini disesuaikan dengan rencana yang telah ditetapakan sebelumnya. Pada
dasarnya kegiatan ini dilaksanakan sejalan dengan pelaksanaan rencana dan
program kerja agar rencana dan program
kerja yang dilaksanakandapat terkendali.
2.4 Pengaruh
Manajemen Pemasaran terhadap Maju Mundurnya Suatu Perusahaan Dagang
Pemasaran
merupakan kegiatan penting dari perusahaan dagang yang saat ini telah banyak
bemunculan. Semakin banyak pesaing dalam pasar menuntut perusahaan dagang untuk
meningkatkan kualitas kegiatan pemasaran. Semakin baik kegiatan pemasaran maka
akan semakin banyak keuntungan yang diperoleh. Dengan keuntungan tersebut
diharapkan perusahaan bersangkutan bukan saja dapat mempertahankan kelanjutan
usahanya, tetapi juga dapat dikembangkan lebih besar.
Kompetisi
yang dihadapi perusahaan, membuat setiap perusahaan harus merencanakan,
melaksanakan, dan mengontrol strategi pemasaran yang dibuatnya. Hal itu
dimaksudkan, agar perusahaan memenangkan persaingan atau paling sedikit
menguasai daerah pasar tertentu.
Apalagi
dengan adanya barus globalisasi dan pelaksanaan kesepakatan World Trade
Organization (WTO) dan APEC, yang dicerminkan antara lain dengan deklarasi
bogor tentang perdagangan bebas dikawasan Asia Pasifik, di mana setiap
perusahaan harus mempunyai daya saing daya kompetisi) yang kuat. Daya saing
yang kuat hanya dimungkinkan apabila perusahhaan mempunyai tingka efisiensi
yang tinggi, sehingga harganya relatif rendah dengan mutu barang dagangan yang
berkualitas karena pada dasarnya kosumen
akan cenderung membeli barang dgangan dari perusahaan yang harga barangnya
relatif murah dengan kualitas barang yang baik.
Oleh karena itu manajemen pemasaran mempunyai
peran penting dalam perusahaan dagang karena sangat berpengaruh dalam
perkembangan maju mundurnya perusahaan tersebut.
3.
Penutup
3.1 Kesimpulan
1)
Pengertian manajemen
(1)
Manajemen
adalah kemampuan atau keterampilan pribadi dari masing-masing individu dalam
upaya menyelesaikan pekerjaan dan mempunyai kegiatan yang sistematis yang
berupa perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dalam rangka
penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah
ditetapkan bersama sebelumnya.
(2) Manajemen
pemasaran adalah proses merencanakan kegiatan pemasaran, mengarahkan
pelaksanaan rencana, dan mengendalikan rencana yang telah disusun yang
digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-barang berwujud kepada
konsumen dari produsen.
2) Macam-macam manajemen
Berdasarkan
operasionalnya manajemen dibagi menjadi empat sebagai berikut.
(1) Manajemen sumber daya manusia.
(2) Manajemen produksi.
(3) Manajemen pemasaran.
(4) Manajemen keuangan.
(5) Manajemen informasi.
3) Proses manajemen pemasaran
Adapun proses
manajemen pemasaran memiliki tahap-tahap
sebagai berikut.
(1)
Penetapan
rencana pemasaran.
(2)
Melaksanakan perencanaan dan program pemasaran.
(3)
Mengendalikan rencana dan program pemasaran.
4) Pengaruh Manajemen Pemasaran Terhadap Maju
Mundurnya Suatu Perusahaan Dagang
Semakin banyak pesaing dalam
pasar menuntut perusahaan dagang untuk meningkatkan kualitas kegiatan
pemasaran. Semakin baik kegiatan pemasaran maka akan semakin banyak keuntungan
yang diperoleh. Dengan keuntungan tersebut diharapkan perusahaan bersangkutan
bukan saja dapat mempertahankan kelanjutan usahanya, tetapi juga dapat
dikembangkan lebih besar.
Oleh karena itu maju mundurnya suatu perusahaan dagang sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya
manajemen pemasaran yang mempunyai peranan penting dalam memasarkan barang.
3.2 Saran
1) Bagi perusahaan dagang
Dalam menjalankan kegiatan pemasaran hendaknya perusahaan
tidak membuat sebuah janji palsu dalam
artian tidak membuat kebohongan kepada masyarakat misalnya misalnya, mengadakan
promosi secara berlebihan padahal kualitas barang yang didagangkan kualitasnya
tidak sesuai dengan apa yang telah dipromosikan.
2) Bagi masyarakat
Masyarakat selaku konsumen hendaknya tidak mudah
tergiur dengan promosi yang dilakukan oleh perusahaan dagang dan hendaknya
lebih selektif dalam memilih barang dagangan.
3) Bagi pemerintah
Pemerintah selaku pengawas dalam perekonomian negara
hendaknya melaksanakan tugasnya sebagai pengawas perekonomian dengan baik yaitu
dengan cara mengawasi kegiatan pemasaran oleh suatu perusahaan agar
perusahaan-perusahaan dagang melakukan kegiatannya dengan sportif dalam artian
antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya tidak saling menjatuhkan.
DAFTAR
RUJUKAN
Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta:BPFE.
Kotler, Philip. 1984. Manajemen
pemasaran. Herujati Purwoko dan Jaka Wasana. 1992. Jakarta:Erlangga.
McCarthy, Jerome dan William D. Perreault. 1991. Dasar-dasar Pemasaran. Agus Dharma. 1996. Jakarta:Erlangga.
Sule, Ernie. T dan Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Jakarta:Kencana Prenada Media
Group.
William, Chuck. 2001. Manajemen.
Sabarudin Napipulu. 2001. Jakarta:Salemba Empat.
Senin, 26 Maret 2012
keraguanku
Keraguan
Kau selalu
menghimpitku
Menahan kata
yang ingin kuucapakan
Seolah dalam bui
kau kurung aku
Kau lukiskan
kebimbangan di setiap langkahku
Menembus jiwa
yang tak berdaya ini
Tak kuasa
kumelawanmu
Terjerat dalam
lilitan tambangmu
Menusuk
jantungku
Menghentikan
hembusan nafasku
Setiap detik
Tak kupungkiri kau
selalu membayangiku
Anganku tuk
lepas dari jeratmu
Namun begitu
sulit ku berlari darimu
Kau selalu
membayangiku
Menorehkan kepedihan
kala detik itu tlah berlalu
Mungkinkah dapat
kulenyapkan pengaruhmu
Menciptakan suasana baru dihidupku
Sampai kapan
Entah sampai
kapan
Rasa ini akan
mengganggu hidupku
Andai rasa ini
tak ada
Aku pasti
memilikinya
Memilki seperti
yang kawan-kawanku miliki
Andai...
Hanya semu
belaka
Dan pada
nyatanya aku tak bisa memerangimu
Selalu ada dalam
lingkaranmu
Haruskah selalu
begini..
Kapan semua akan
berakhir
Kapan aku lepas
dari cengkeramanmu
Aku tak kuat
lagi menahan ini
Tuhan, berikan
kekuatan pada hambamu ini
Berikan keberanian
untuk melawannya
Hingga aku dapat
lepas dari jeratnya
Dia yag selalu
membayangiku
Keraguanku
pendekatan kecakapan hidup
PENDEKATAN
KECAKAPAN HIDUP
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas Matakuliah
Strategi Pembelajaran
Yang dibina oleh Bapak
Sapir
Oleh
Roshidatun
Nadhiroh (100431401672)
Nina Juliastuti (100431401673)
Aulia Nur Rosyidah
(100431401675)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
Februari
2012
BAB
II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Kecakapan Hidup
Banyak pendapat dan literatur yang
mememukan bahwa pengertian kecakapan hidup bukan sekedar keterampilan untuk
bekerja (vokasional) tetapi memiliki makna yang lebih luas. WHO (1997) mendefinisikan bahwa
kecakapan hidup sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan
berperilaku positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai
tuntutan dan tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif. Kecakapan hidup
mencakup lima jenis yaitu: (1) kecakapan mengenaldiri, (2) kecakapan berpikir,
(3) kecakapan sosial, (4) keecakapan akademik, dan (5) kecakapan kejuruan .
Barrie
Hopson dan Scally (1981) mengemukakan bahwa kecakapan hidup merupakan
pengembangan diri untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang, memiliki kemampuan
untuk berkomunikasi dan berhubungan baik secara individu, kelompok maupun sistem
dalam menghadapi situasi tertentu. Sementara Brolin (1989) mengartikan lebih sederhana yaitu bahwa kecakapan hidup
merupakan interaksi dari berbagai pengetahuan dan kecakapan sehingga seseorang
mampu hidup mandiri. Pengertian keecakapan hidup tiddak semata-mata meemiliki
kemampuan tertentu (vocational job), namun juga memiliki kemampuan dasar
pendukung secara fungsional seperti : membaca, menulis, berhitung, merumuskan
dan memecahkan masalah, mengeelola sumber daya, bekerja dalam kelompok, dan
menggunakan teknologi (Dikddasmen, 2002)
Dari pengertian di atas, dapat
diartikan bahwa pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang
secara praksis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam
persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan,
sikap yang di dalamnya termasuk fisik dan mental serta kecakapan kejuruan yang
berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi
tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan. Pendiddikan kecakapan hidup dapat
dilakukan melalui kegiatan intra/ekstrakulikuler untuk mengembangkan potensi peserta
didik sesuai dengan karakteristik,
emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan diri, yang materinya menyatu
pada sejumlah mata pelajaran yang ada. Penentuan isi dan bahan pelajaran kecakapan
hidup dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan agar peseerta didik
mengenal dan memiliki bekal dalam menjalankan keehidupan di kemudian hari. Isi dan
bahan pelajaran tersebut menyatu dalam mata pelajaran yang terintegrasi
sehingga secara struktur tidak berdiri sendiri.
2.2 Konsep Dasar Kecakapan Hidup
Kecakapan hidup dapat
dipilah menjadi dua jenis utama, yaitu:
a.
Kecakapan
hidup yang bersifat generik (Generic Life Skill/GLS), yang
mencakup keadaan personal (personal skill/PS) dan kecakapan sosial (social skill/SS).
Kecakapan personal mencakup kecakapan akan kesadaran diri atau memahami diri
(self awareness) dan kecakapan berpikir (thinking skill), sedangkan kecakapan
sosial mencakup kecakapan berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan
bekerjasama (collaboration skill).
b.
Kecakapan
Hidup Spesifik (Specific Life Skill/SLS), yaitu kecakapan
untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu, yang mencakup kecakapan
akademik (academic skill) atau kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional
(vocational skill). Kecakapan akademik terkait dengan bidang peekerjaan yang
lebih memerlukan peemikiran, sehingga mencakup kecakapan meengidentifikasi
variable dan hubungan antara satu dengan yang lainnya (identifying variables
and describing relationship among them), kecakapan merumuskan hipotesis
(constructing hypotheses), dan kecakapan merancang dan melaksanakan penelitian
(designing and implementing a research). Kecakapan vokasional terkait dengan
bidang pekerjaan yang lebih memerlukan keterampilan motorik. Kecakapan vokasional
mencakup kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan
vokasional khususs (occupational skill).
Kecakapan kesadaran diri pada dasarnya
merupakan penghayatan diri sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa, sebagai anggota
masyarakat dan warga Negara, sebagai bagian dari lingkungan, serta menyadari
dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, sekaligus menjadikannya
sebagai modal untuk meningkatkan diri sebagai individu yang bermanfaat bagi
diri sendiri maupun lingkungannya.
2.3 Tujuan
dilaksanakannya Life Skill dalam
kegiatan pembelajaran di kelas
Tujuan pendidikan Life
Skill dapat mengacu pada
UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 yang
menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Secara umum tujuan Life
Skill adalah untuk
mengembalikan pendidikan pada fitrohnya yaitu mengembangkan potensi peserta
didik untuk menghadapi penerapannya di masa yang akan datang. Secara khusus
pendidikan Life Skill bertujuan untuk :
1.
mengaktualisasikan
potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan problema yang
dihadapi.
2.
Memberi
kesempatan kepada kepala sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang
fleksibel, sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luar (Broad Based Education)
3.
Mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya lingkungan sekolah, dengan memberi peluang pemanfaatan
sumber daya yang ada di masyarakat sesuai dengan prinsip manajemen berbasis
sekolah (School Based Management)
2.4 Kriteria, Sasaran, dan Bidang Kerja
Life Skill
·
Kriteria
Life Skill
Kriteria
dalam penyelenggaraan program pendidikan kecakapan hidup (life skill) ini harus
meliputi:
a. Penggalian
berdasarkan karakteristik masyarakat dan potensi daerah setempat.
b. Pengembangan
berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan keelompok sasaran.
c. Adanya
dukungan dari pemerintah setempat.
d. Prospektif
untuk berkembang dan berkesinambungan.
e. Ketersediaan
nara sumber teknis dan prasarana untuk praktek ketrampilan yang memadai.
f. Memiliki
potensi untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari berbagai sector.
g. Berorientsi
pada peningkatan kompetensi keterampilan berusaha.
·
Sasaran
Life Skill
Adapun sasaran daripada penyelenggaraan
program pendidikan kecakapan hidup (life skills) ini yaitu sebagai berikut:
1. Dipriorotaskan
bagi masyarakat usia 16-44 tahun yang tidak sekolah dan tidak bekerja.
2. Warga
belajar binaan skb (sanggar kegiatan belajar) atau warga masyarakat putus atau
tamat sd/sltp.
3. Berasal
dari keluarga miskin atau tidak mampu.
4. Memiliki
minat dan bakat tertentu.
·
Bidang Pengembangan Life Skill
Secara garis besar bidang-bidang yang
dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan program pendidikan Life Skill, antara lain:
1)
Produksi
Ekstraktif
Produksi ekstraktif yaitu peembeelajaran yang
meemproduksi/ menghasilkan suatu barang yang langsung diperoleh dari alam,
seperti: perikanan, perhutanan, dan pertambangan.
2)
Produksi
Agraris
Produksi agraris yaitu peembelajaran mengolah tanah
bagi kegiatan pertanian, seperti: tanaman pangan, sayuran, bunga dan
buah-buahan serta pengembangan berbagai jenis ternak.
3)
Produksi
Industry
Produksi industry yaitu pembelajaran yang mengolah,
merakit, memperbaiki, dan merekayasa suatu jenis bahan baku menjadi bahan setengah
jadi maupun bahan setengah jadi menjadi bahan setengah jadi.
4)
Produksi
Perdagangan
Produksi perdagangan yaitu pembelajaran melalui
usaha perdagangan seperti berjual beli, melakukan usaha mandiri, analisis
pasar, perhitungan laba rugi dan pengembangan usaha.
5)
Produksi
Jasa
Produksi jasa yaitu pembelajaran yang melakukan
keegiatan pelayanan berupa jasa yang diperlukan oleh pengguna jasa berdasarkan
criteria pelayanan yang disepakati, serperti jasa sopir, tat arias rambut dan
wajah, penerjemah bahasa, pengajar dan pertukangan.
2.5 Jenis-jenis
Life Skill
Jenis-jenis kecakapan hidup yang perlu dikembangkan melalui pengembangan
belajar antara lain meliputi :
- Kecakapan diri (personal skill)
- Penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan YME
- Mandiri
- Motivasi berprestasi
- Komitmen
- Percaya diri
- Kecakapan berpikir rasional (thinking skill)
- Berpikir kritis dan logis
- Berpikir sistematis
- Cakap menyusun rencana secara sistematis
- Cakap memecahkan masalah secara sistematis
- Kecakapan sosial (Social skill)
- Kecakapan berkomunikasi lisan/tertulis
- Kecakapan bekerjasama, kolaborasi, lobi
- Kecakapan berpartisipasi
- Kecakapan mengelola konflik
- Kecakapan mempengaruhi orang
- Kecakapan akademik (Academic skill)
- Kecakapan merancang, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiah
- Kecakapan membuat karya tulis ilmiah
- Kecakapan mentransfer dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitian untuk memecah-kan masalah, baik berupa proses maupun produk.
- Kecakapan vokasional (Vocational Skill)
- Kecakapan menemukan algoritme, model, prosedur untuk mengerjakan suatu tugas
- Kecakapan melaksanakan prosedur
- Kecakapan mencipta produk dengan menggunakan konsep, prinsip, bahan dan alat yang telah dipelajari
BAB
III
PENERAPAN
LIFE SKILL DALAM PEMBELAJARAN
EKONOMI
DI SEKOLAH
3.1 Hubungan Antara
Kehidupan Nyata, Kecakapan Hidup, dan Mata Pelajaran
Mungkin akan muncul pertanyaan,
lantas, bagaimana hubungan antara kehidupan nyata dengan mata pelajaran? Di
sekolah diajarkan berupa mata pelajaran/mata diklat, dan ujiannya juga berupa
ujian mata pelajaran/mata diklat.
Gambar 1.1 menunjukkan hubungan
antara kenyataan hidup, kecakapan hidup dan mata pelajaran. Anak panah dengan
garis patah-patah menunjukkan alur rekayasa kurikulum, yang meliputi beberapa
tahap. Pada tahap awal, dilakukan identifikasi kecakapan hidup yang diperlukan
untuk meenghadapi kehidupan nyata di masyarakat, khusunya yang sesuai dengan
jenis dan jenjang pendidikan yang dirancang kurikulumnya. kecakapan hidup
secara utuh yang diperlukan oleh lulusan itu pararel dengan kompeteensi
lulusan. identifikasi itu dilakukan dengan mengamati dan mempredikasi pola
kehidupan masyarakat, baik pada saat ini maupun preediksi di masa datang. Dari
kecakapan hidup yang terindentifikasi, kemudian diideentifikasi pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang mendukung pembentukan kecakapan hidup tersebut.
Pengetahuan, keterampilan dan sikap itulah yang selanjutnya diramu menjadi mata
pelajaran/mata disekolah.
Dalam proses pembelajaran, mata
pelajaran itu harus dikaitkan dengan konteeks kehidupan sehari-hari siswa,
sehingga dapat membentuk kecakapan hidup yang sesuai dengan kehidupan nyata di
masyarakat. Kecakapan hidup itulah yang nantinya digunakan oleh anak didik
memasuki kehidupan nyata di masyarakat.
Pada Gambar 1.1, alur tersebut ditunjukkan dengan anak panah garis solid
Gambar
1.1 Skema hubungan nyata, pelajaran, dan kecakapan hidup
Dari pemahaman tersebut, sekali lagi
mata pelajaran adalah “alat”, sedangkan yang ingin dicapai adalah pembentukan
kecakapan hidup. Kecakapan hidup itulah yang diperlukan pada saat seseorang
sebagai suatu kompetensi guna memasuki kehidupan sebagai individu yang mandiri,
anggota masyarakat dan warga negara. Oleh karena itu tujuan utama belajar suatu
mata pelajaran adalah untuk mencapai
kompetensi yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap dan diwujudkan
dalam perilaku tertentu. Perilaku itu diharapkan merupakan bagian dari perilaku
secara utuh, yaitu kecakapan hidup.
3.2 Penerapan Life Skill dalam Pelajaran Ekonomi
Mempelajari ekonomi di sekolah bukan
sekedar untuk menghafal dan menganalisis Ekonomi, tetapi juga agar seseorang
memilki kompetensi dalam memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari,
mengetahui masalah ekonomi, menganalisis masalah ekonomi, mempelajari ilmu lain
dan seterusnya. Demikian pula mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris, bukan sekedar faham bahasanya, tetapi mampu menggunakannya untuk
bernalar, mengungkapkan dan menyampaikan buah pikiran dalam bentuk komunikasi
yang efektif. Begitu pula halnya dengan mata pelajaran atau mata diklat Pendidikan
Kewarganegaraan, bukan sekedar untuk memahami prinsip dan aturan
kewarganegaraan, tetapi lebih dari itu, yaitu agar peserta didik maupun menerapkan
pengetahuannya dalam kehidupan sehari-harinya.
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama sekolah : SMP Negeri 1 Singosari
Kelas /semester : VII / II
Mata Pelajaran : IPS/Ekonomi
Standar
Kompetensi : 6.
Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar :
6.4 Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi untuk
mencapai kemandirian dan kesejahteraan
Indikator :
6.4.1 Mendeskripsikan tindakan ekonomi yang kreatif
6.4.2
Mendeskripsikan tindakan kreatif meningkatkan kemandirian
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 X pertemuan )
A.
Tujuan Pembelajaran
Berdasarkan indikator diatas maka tujuan
yang diharapkan adalah peserta didik mampu:
6.4.1 Mendeskripsikan pengertian kreatif
6.4.2 Menjelaskan pengertian inovatif
6.4.3 Menjelaskan jiwa kewirausahaan
6.4.4 Menjelaskan proses kemandirian
6.4.5 Mendeskripsikan tindakan kreatif meningkatkan
kemandirian
B.
Materi Pembelajaran
1.
Pengertian
kreatif
2.
Pengertian
inovatif
3.
Jiwa
kewirausahaan
4.
Proses
kemandirian
5.
Tindakan
ekonomi yang kreatif meningkatkan kemandirian
C.
Sumber Belajar
Buku
ajar :
Sugiharjo,
dkk.2008. Contextual Teaching and Learning ILMU PENGETAHUAN SOSIAL: Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
D.
Alat dan Media Pembelajaran
1. Alat
bantu : Meja, kursi, spidol,
papan tulis, penghapus, LCD, Laptop
2. Media :
Powerpoint, Wacana atau Kliping, Hand out (Ringkasan
Materi Tentang Gagasan Kreatif
dan Inovatif)
E. Strategi
Pembelajaran
1.
Pendekatan : CTL
2.
Metode :
Ceramah, Tanya Jawab dan Diskusi Kelompok
3.
Teknik / Model : COOPERATIVE
INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) (KOOPERATIF TERPADU
MEMBACA DAN MENULIS)
Langkah-langkah:
•
Membentuk
kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
•
Guru
memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
•
Siswa bekerja
sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap
wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
•
Mempresentasikan/membacakan
hasil kelompok
•
Guru membuat
kesimpulan bersama
•
Penutup
F.
Skenario Pembelajaran
No
|
Kegiatan
|
Uraian Kegiatan
|
Life Skill
|
Metode
|
Alokasi Waktu
|
|
Guru
|
Peserta Didik
|
|||||
1.
|
Pendahuluan
|
·
Membuka pelajaran dengan salam, presensi,
mengkon-disikan dan menghangatkan suasana kelas.
·
Menyampaikan pada peserta didik tentang tujuan
pembelajaran
·
Memberikan gambaran tentang pola kegiatan ekonomi
pertanian
·
Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari
|
Mendengarkan
dan menyimak dengan baik apa yang disampaikan guru
|
Kecakap-
an berfikir, akademik
Kecakapan
berfikir
Kecakapan
berfikir
Kecakapan
berfikir
|
Ceramah
dan Tanya jawab
|
10
menit
|
2.
|
Inti
|
·
Menjelaskan materi
·
Membentuk kelas menjadi kelompok dengan
masing-masing kelompok terdiri atas 4 peserta didik
·
Menjelaskan aturan permainan
·
Memberi wacana atau kliping
·
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
berdiskusi dan bekerja sama untuk menemukan ide pokok dan memberi
tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
Kliping:
memuat permasalahan mengenai suatu usaha dimana siswa di ajak untuk menemukan
gagasan kreatif dan inovatif untuk memajukan usaha tersebut.
· Salah satu
kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
· Kelompok lain
membandingkan dan menanggapi kelompok yang presentasi
|
Mendengarkan
dan menyimak dengan baik apa yang disampaikan guru
Membentuk
kelompok
Memperhati-
kan guru
Menerima wacana atau kliping
Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi
tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
Membandingkan
dan menaggapi presentasi kelompok
|
Kecakapan
personal, kecakapan akademik
Kecakapan personal dan kecakapan berkomunikasi
Kecakapan berfikir dan berkomunikasi
Kecakapan
berfikir
Kecakapan
berkomunikasi dan berfikir akademik
|
Ceramah
diskusi, tanya jawab
|
60
menit
|
3.
|
Penutup
|
·
Bersama peserta didik menyimpulkan materi
·
Memberi tugas rumah kepada peserta didik
·
Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
|
Bersama
guru menyimpulkan materi
Memperhati-
kan
Menjawab
salam
|
Kecakapan
berfikir, akademik
Kecakapan
berfikir
Kecakapan
komunikasi
|
Ceramah
dan penugas-an
|
10
menit
|
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Pendidikan
kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praksis dapat
membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan
kehidupan. Tujuan pendidikan Life Skill dapat mengacu pada UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 yang menjelaskan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Kecakapan hidup dapat dipilah menjadi
dua jenis utama, yaitu 1) Kecakapan hidup yang bersifat generik, 2) Kecakapan
hidup spesifik. Life skill memiliki
sasaran, kriteria dan bidang tertentu yangmana berguna dalam menunjang tujuan
dari Life Skill itu sendiri. Adapun
jenis-jenis Life Skill yaitu, 1) Kecakapan diri (personal skill), 2) Kecakapan berpikir rasional (thinking skill), 3) Kecakapan sosial (Social skill), 4) Kecakapan akademik (Academic skill), 5) Kecakapan vokasional (Vocational Skill).
Mempelajari ekonomi di
sekolah bukan sekedar untuk menghafal dan menganalisis Ekonomi, tetapi juga
agar seseorang memilki kompetensi dalam memanfaatkannya dalam kehidupan
sehari-hari, mengetahui masalah ekonomi, menganalisis masalah ekonomi,
mempelajari ilmu lain dan seterusnya.
4.2
Saran
Dalam upaya menunjang keberhasilan siswa
untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ada berkaitan dengan pemakaian
pendekatan kecakapan hidup (life skill), hendaknya tetap ada komunikasi antara
guru dan siswa, dimana guru dapat memberikan arahan untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensi dirinya.
DAFTAR
RUJUKAN
Dimyati,
Mujiono.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya,
Wina. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Strategi
Pembelajaran. Sapir, dan Prih Hardinto.2010. Strategi Pembelajaran Ekonomi di Sekolah.FE.UM
________.
_________. Pengembangan Kecakapan Hidup. (online), http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/pengembangan-kecakapan-hidup-life-skill, diakses pada tanggal 17 Februari 2012 pukul 11:34.
________.
________. PNPM Perdesaan. (online), http://www.pnpm-perdesaan.or.id/downloads/Bacaan%20Life%20Skill.pdf, diakses pada tanggal 17 Februari 2012 pukul 11:40.
Langganan:
Postingan (Atom)