Selasa, 27 Maret 2012

makalah pengantar manajemen


PERAN MANAJEMEN PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN DAGANG


MAKALAH
Untuk memenuhi tugas Matakuliah
Bahasa Indonesia Keilmuan
Yang dibina oleh Ibu Anita Kurnia Rachman, S.Pd


Oleh
Roshidatun Nadhiroh
(100431401672)


UNM






UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
Mei 2011 

 
PERAN MANAJEMEN PEMASARAN DALAM PERUSAHAAN DAGANG

1.Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Masyarakat pada umumnya sering menganggap pemasaran sebagai kegiatan  yang mudah  dilakukan. Banyak orang yang mengatakan bahwa pemasaran adalah kegiatan menjual barang dan memperoleh uang dari hasil penjualan barang tersebut. Bahkan adapula yang mengatakan, pemasaran sama halnya dengan melakukan kegiatan yang dilakukan untuk memengaruhi konsumen. Akan tetapi semua pernyataan di atas pada dasarnya belum dapat dijadikan sebagai arti dari pemasaran yang seutuhnya. Banyak kalangan masyarakat yang salah mengartikan pemasaran. Sebenarnya kegiatan tersebut hanya  merupakan sebagian kecil dari kegiatan pemasaran.
            Pada dasarnya agar kegiatan pemasaran dapat berjalan dengan lancar diperlukan adanya manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran merupakan  manajemen yang mempunyai kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran suatu produk/barang tertentu dari suatu perusahaan baik itu perusahaan dagang maupun perusahaan jasa yang kegiatannya adalah kegiatan yang tersusun secara sistematis dan terstruktur.
            Dalam kaitan dengan pencapaian tujuan perusahaan dagang yaitu untuk  memperoleh laba yang sebesar-besarnya, tentunya tidak lepas dari peran manajemen pemasaran yang bertugas mempromosikan barang-barang agar konsumen tertarik untuk membelinya. Tanpa adanya kegiatan manajemen pemasaran perusahaan akan sulit untuk mendapatkan pelanggan karena untuk dapat memperoleh pelanggan tentunya perusahaaan dagang harus mampu melakukan kegiatan yang pada dasarnya bertujuan untuk menarik minat konsumen agar membeli barang yang ditawarkan oleh perusahaan.
            “Dengan demikian tidak satupun perusahaan yang mampu bertahan bilamana perusahaan tersebut tidak mampu memasarkan barang-barang/jasa-jasa yang dihasilkan” Angipora (2002:10).
Berdasarkan latar belakang tersebut makalah ini membahas tentang kegiatan manajemen pemasaran dengan judul “Peran Manajemen Pemasaran dalam Perusahaan Dagang.
1.2 Rumusan Masalah
            Berdasarkan latar belakang diatas, makalah ini memiliki rumusan masalah sebagai berikut.
1) Mengapa diperlukan manajemen pemasaran dalam perusahaan dagang?
2) Bagaimana proses pelaksanaan kegiatan manajemen pemasaran dalam perusahaan dagang?
3) Apa saja pengaruh manajemen pemasaran terhadap maju mundurnya suatu perusahaan dagang?

1.3 Tujuan
             Berdasarkan rumusan masalah, makalah ini memiliki tujuan masalah sebagai berikut.
1) Untuk mengetahui diperlukannya manajemen pemasaran dalam perusahaan dagang.
2) Untuk mengetahui proses pelaksanaan kegiatan manajemen pemasaran dalam perusahaan dagang.
3) Untuk mengetahui pengaruh manajemen pemasaran terhadap maju mundurnya suatu perusahaan dagang.  

2. Pembahasan
2.1 Pengertian Manajemen
            Mary Parker Follett mendefinisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan melalui orang lain. Disisi lain Stoner juga mengemukakan bahwa manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisari yang telah ditetapkan. Sementara itu Luther Gulick mendefinisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerjasama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
            Berdasarkan beberapa pengertian manajemen dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan kemampuan atau ketrampilan pribadi dari masing-masing individu dalam upaya menyelesaikan pekerjaan dan mempunyai kegiatan yang sistematis yang berupa  perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dalam rangka penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama sebelumnya.
            Dalam manajemen terdapat manajemen yang berhubungan dengan pemasaran yaitu manajemen pemasaran . William J Stanton menyatakan bahwa pemasaran adalah keseluruhan intern yang berhubungan dengan kegiatan-kegiatan usaha yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang akan memuaskan kebutuhan pembeli baik pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial.Philip dan Duncan berpendapat bahwa pemasaran meliputi semua langkah yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-barang berwujud kepada konsumen.  American Marketing Association juga mendefinisikan bahwa pemasaran meliputi pelaksanaan kegiatan usaha niaga yang diarahkan pada arus aliran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen. Sementara itu  Jerome McCarthy berpendapat bahwa manajemen pemasaran adalah proses merencanakan kegiatan pemasaran, mengarahkan pelaksanaan rencana, dan mengendalikan rencana itu.
            Berdasarkan beberapa pengertian manajemen dan pemasaran dari para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen pemasaran merupakan proses merencanakan kegiatan pemasaran, mengarahkan pelaksanaan rencana, dan mengendalikan rencana yang telah disusun yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-barang berwujud kepada konsumen dari produsen.

2.1.1  Macam-Macam Manajemen
            Berdasarkan operasionalnya, maka manajemen organisasi bisnis dapat dibedakan secara garis besar menjadi fungsi-fungsi sebagai berikut:
1) Manajemen sumber daya manusia, yaitu penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk memeroleh sumber daya manusia yang terbaik bagi usaha yang dijalankan dan bagaimana sumber daya manusia tersebut dapat dipelihara dan tetap bekerja dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan.
2) Manajemen produksi, yaitu penerapan manajemen berdasarkan fungsinya untuk mengahsilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin.
3)  Menajemen pemasaran, yaitu yaitu penerapan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang dibutuhkan oleh konsumen, dan bagaimana cara pemenuhan dapat diwujudkan.
4) Manajemen keuangan, yaitu kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan yang dilakukan mampu mencapai tujuan secara ekonomis.
5) Manajemen informasi, yaitu kegiatan manajemen berdasarkan pada fungsinya yang pada intinya berusaha memastikan bahwa usaha yang dijalankan tetap mampu untuk terus bertahan dalam jangka panjang.

2.2  Alasan Diperlukannya Manajemen Pemasaran dalam Perusahaann      Dagang
            Dalam setiap perusahaan yang bertujuan untuk memeroleh laba tentunya tidak lepas dari peran manajer pemasaran. Dalam hal ini manajemen pemasaran memiliki peran penting dalam usaha memasarkan barang yang diperdagangkan. Tanpa adanya manajer pemasaran dapat dikatakan kegiatan yang dilakukan tidak dapat berjalan secara maksimal karena mengingat perusahaan dagang merupakan perusahaan yang bertujuan untuk memeroleh laba yang sebesar-besarnya. Selain itu semakin banyak perusahaan dagang lain yang telah berdiri menjadi tantangan tersendiri termasuk tantangan untuk dapat menarik hati para konsumen agar cenderung tidak membeli barang dari perusahaan lain.
            Manajemen pemasaran dapat digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya barang yang saat ini dibutuhkan dan diminati oleh konsumen melalui riset pemasaran diantaranya berupa survei tentang keinginan konsumen, sehingga perusahaan mendapatkan informasi mengenai apa yang sesungguhnya dibutuhkan oleh konsumen. Oleh karena tujuan pemasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk yang di jual akan cocok sesuai dengan keinginan pelanggan,sehingga produk tersebut dapat terjual dengan sendirinya. Idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang harus di fikirkan selanjutnya adalah bagaimana membuat produk tersebut tersedia. Dengan adanya manajemen pemasaran diharapkan perusahaan mampu untuk tetap bersaing dalam arus globalisasi ekonomi yang semakin kompleks saat ini dengan berbagai strategi-strategi pemasaran .

2.2.1 Strategi-Srategi dalam Pemasaran
 Strategi-Srategi yang sebaiknya diterapkan oleh manajemen pemasaran adalah sebagai berikut.
1)   Promosi yaitu, salah satu alat strategi memasarkan suatu produk dengan cara  memberikan informasi yang benarbdan tepat agar konsumen dapat mengenalnya dan akhirnya diharapkan dapat menjadi konsumen dari produk yang dijual.
2)   Iklan yaitu, salah satu bentuk alat promosi dengan tujuan memberikan informasi kepada masyarakat konsumen tentang suatu produk melalui dan merupakan salah satu bentuk komunikasi pemasaran yang bersifat nonpersonal (bukan terhadap perseorangan) dan diselenggarakan media massa seperti koran, majalah, radio, televise, outdoor display (seperti poster, billboards, dan balon udara). Dengan adanya iklan ini diharapkan perusahaan dagang mampu memengaruhi pikiran dan perasaan konsumen yang dituju, selain itu dapat mendorong konsumen untuk membeli produk yang diiklankan.
3)   Personal selling yaitu, komunikasi pemasaran secara berhubungan (interaksi langsung), saling tatap muka antara calon pembeli dengan penjual.
4)   Executife selling yaitu, bentuk lain dari personal selling yang dilakukan oleh para manajer perusahaan kepada calon pembeli yang akan membeli dalam jumlah besar.
5)   Publisitas yaitu, bentuk publikasi perusahaan yang mana perusahaan membuat informasi dalam bentuk berita komersial melalui media massa. Berbeda dengan pasang iklan, cara komunikasi yang disampaikan dengan publisitas berita. Beberapa koran di Indonesia menamakannya sebagai advertorial, yakni advertensi berupa berita.
6)   Promosi penjualan yaitu, kegiatan promosi dalam bentuk lain diluar periklanan, personal selling, maupun publisitas. Misalnya, melalui pameran atau kampanye.
            Dari beberapa strategi-strategi pemasaran yang dijelaskan diatas telah jelas bahwa manajemen pemasaran selaku pihak yang mlaksanakan pemasaran sangat diperlukan dalam perusahaan dagang berkaitan dengan usaha-usaha peningkatan penjualan barang yang diperjualbelikan.   
  
 2.3 Proses Pelaksanaan Kegiatan Manajemen Pemasaran dalam Perusahaan Dagang
            Proses manajemen pemasaran dalam perusahaan dagang adalah proses merencanakan kegiatan pemasaran, mengarahkan pelaksanaan rencana, dan mengendalikan rencana itu. Perencanaaan, pelaksanaan, dan pengendalian adalah tugas utama semua manajer pemasaran. Pada dasarnya manajemen pemasaran adalah berkelanjutan oleh karena itu semua pekerjaan saling dikaitkan. Dalam pekerjaan perencanaan, para manajer menetapkan pedoman untuk melaksanakan pekerjaan dan merinci hasil yang diharapkan. Para manajer menggunakan hasil yang diharapkan ini dalam pekerjaan pengendalian yaitu menentukan apakah segala sesuatunya berjalan seperti yang telah direncanakan. Kaitan antara pengendalian dan perencanaanadalah sangat penting.
            Dalam menjalankan proses pemasaran manajemen pemasaran memiliki tahap-tahap sebagai berikut.
1) Perencanaan pemasaran, yang meliputi.
(1) Penetapan tujuan, dalam suatu perusahaan dagang penetapan tujuan adalah kegiatan yang sangat penting karena dalam kegiatan tersebut mencakup kepentingan dan keinginan dari perusahaan dan dijadikan tolak ukur apakah kegiatan yang telah dilakukan oleh manjemen pemasaran sesuai atau melenceng dari tujuan yang ditetapakan sebelumnya.
(2) Menilai peluang, dalam kegiatan ini perusahaan dagang harus mampu memahami pasar karena apabila manajer pemasaran benar-benar memahami pasar target perusahaan maka manajer akan melihat peluang terobosan yang akan membuat perusahaan mendapatkan laba yang besar karena telah mengetahui peluang ada dibandingkan perusahaan dagang lainnya.
(3) Merencanakan strategi pemasaran, yaitu suatu usaha yang merincikan pasar target dan bauran pemasaran (marketing mix) yang berkaitan. Strategi pemasaran adalah gambar besar yang diperlihatkan hal-hal yang akan dilakukan perusahaan dagang dalam pasar.
(4) Menyusun rencana pemasaran, dalam penyusunan rencana pemasaran perusahaan dagang hendaknya menyesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai, peluang yang ada, dan strategi yang digunakan dalam perusahaan dagang tersebut. Apabila rencana pemasaran yang dilakukan tidak sesuai dengan hal diatas maka hasil yang akan dicapai tidak sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
(5) Menyusun program pemasaran, Perusaahaan dalam memasarkan barangnya harus mempunyai program kerja yang mampu mengatur segala kegiatan-kegiatan pemasaran agar terstruktur dengan baik.
2) Melaksanakan perencanaan dan program pemasaran.
3) Mengendalikan rencana dan program pemasaran dengan cara mengukur hasil dari kegiatan pemasaran sesuai dengan rencana awal atau dapat menimbulkan rencana baru dan menilai apakah hasil dari kegiatan yang dilakukan dapat membawa perusahaan dagang menuju kemajuan perusahaan. Jika perlu kegiatan ini disesuaikan dengan rencana  yang telah ditetapakan sebelumnya. Pada dasarnya kegiatan ini dilaksanakan sejalan dengan pelaksanaan rencana dan program kerja agar  rencana dan program kerja yang dilaksanakandapat  terkendali.

2.4  Pengaruh Manajemen Pemasaran terhadap Maju Mundurnya Suatu Perusahaan Dagang
            Pemasaran merupakan kegiatan penting dari perusahaan dagang yang saat ini telah banyak bemunculan. Semakin banyak pesaing dalam pasar menuntut perusahaan dagang untuk meningkatkan kualitas kegiatan pemasaran. Semakin baik kegiatan pemasaran maka akan semakin banyak keuntungan yang diperoleh. Dengan keuntungan tersebut diharapkan perusahaan bersangkutan bukan saja dapat mempertahankan kelanjutan usahanya, tetapi juga dapat dikembangkan lebih besar.
            Kompetisi yang dihadapi perusahaan, membuat setiap perusahaan harus merencanakan, melaksanakan, dan mengontrol strategi pemasaran yang dibuatnya. Hal itu dimaksudkan, agar perusahaan memenangkan persaingan atau paling sedikit menguasai daerah pasar tertentu.
            Apalagi dengan adanya barus globalisasi dan pelaksanaan kesepakatan World Trade Organization (WTO) dan APEC, yang dicerminkan antara lain dengan deklarasi bogor tentang perdagangan bebas dikawasan Asia Pasifik, di mana setiap perusahaan harus mempunyai daya saing daya kompetisi) yang kuat. Daya saing yang kuat hanya dimungkinkan apabila perusahhaan mempunyai tingka efisiensi yang tinggi, sehingga harganya relatif rendah dengan mutu barang dagangan yang berkualitas karena pada dasarnya  kosumen akan cenderung membeli barang dgangan dari perusahaan yang harga barangnya relatif murah dengan kualitas barang yang baik.
                        Oleh karena itu manajemen pemasaran mempunyai peran penting dalam perusahaan dagang karena sangat berpengaruh dalam perkembangan maju mundurnya perusahaan tersebut.   

3. Penutup
3.1 Kesimpulan
1) Pengertian manajemen
(1)     Manajemen adalah kemampuan atau keterampilan pribadi dari masing-masing individu dalam upaya menyelesaikan pekerjaan dan mempunyai kegiatan yang sistematis yang berupa  perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dalam rangka penggunaan sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama sebelumnya.
(2)               Manajemen pemasaran adalah proses merencanakan kegiatan pemasaran, mengarahkan pelaksanaan rencana, dan mengendalikan rencana yang telah disusun yang digunakan atau diperlukan untuk menempatkan barang-barang berwujud kepada konsumen dari produsen.
2) Macam-macam manajemen
Berdasarkan operasionalnya manajemen dibagi menjadi empat sebagai berikut.
(1) Manajemen sumber daya manusia.
(2) Manajemen produksi.
(3) Manajemen pemasaran.
(4) Manajemen keuangan.
(5) Manajemen informasi.
3) Proses manajemen pemasaran
Adapun proses manajemen pemasaran  memiliki tahap-tahap sebagai berikut.
(1)      Penetapan rencana pemasaran.
(2)      Melaksanakan perencanaan dan program pemasaran.
(3)      Mengendalikan rencana dan program pemasaran.
4) Pengaruh Manajemen Pemasaran Terhadap Maju Mundurnya Suatu Perusahaan Dagang
Semakin banyak pesaing dalam pasar menuntut perusahaan dagang untuk meningkatkan kualitas kegiatan pemasaran. Semakin baik kegiatan pemasaran maka akan semakin banyak keuntungan yang diperoleh. Dengan keuntungan tersebut diharapkan perusahaan bersangkutan bukan saja dapat mempertahankan kelanjutan usahanya, tetapi juga dapat dikembangkan lebih besar.
Oleh karena itu maju mundurnya suatu perusahaan dagang  sangat dipengaruhi oleh ada tidaknya manajemen pemasaran yang mempunyai peranan penting dalam memasarkan barang.

3.2 Saran
1) Bagi perusahaan dagang
Dalam menjalankan kegiatan pemasaran hendaknya perusahaan tidak membuat sebuah  janji palsu dalam artian tidak membuat kebohongan kepada masyarakat misalnya misalnya, mengadakan promosi secara berlebihan padahal kualitas barang yang didagangkan kualitasnya tidak sesuai dengan apa yang telah dipromosikan.
2) Bagi masyarakat
Masyarakat selaku konsumen hendaknya tidak mudah tergiur dengan promosi yang dilakukan oleh perusahaan dagang dan hendaknya lebih selektif dalam memilih barang dagangan.
3) Bagi pemerintah
Pemerintah selaku pengawas dalam perekonomian negara hendaknya melaksanakan tugasnya sebagai pengawas perekonomian dengan baik yaitu dengan cara mengawasi kegiatan pemasaran oleh suatu perusahaan agar perusahaan-perusahaan dagang melakukan kegiatannya dengan sportif dalam artian antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya tidak saling menjatuhkan.

DAFTAR RUJUKAN

Handoko, T. Hani. 2003. Manajemen Edisi 2. Yogyakarta:BPFE.
Kotler, Philip. 1984. Manajemen pemasaran. Herujati Purwoko dan Jaka Wasana. 1992. Jakarta:Erlangga.

McCarthy, Jerome dan William D. Perreault. 1991. Dasar-dasar Pemasaran. Agus Dharma. 1996. Jakarta:Erlangga.

Sule, Ernie. T dan Kurniawan Saefullah. 2005. Pengantar Manajemen Edisi Pertama. Jakarta:Kencana Prenada Media Group.

William, Chuck. 2001. Manajemen. Sabarudin Napipulu. 2001. Jakarta:Salemba Empat.     


Senin, 26 Maret 2012

keraguanku


Keraguan
Kau selalu menghimpitku
Menahan kata yang ingin kuucapakan
Seolah dalam bui kau kurung aku
Kau lukiskan kebimbangan di setiap langkahku
Menembus jiwa yang tak berdaya ini
Tak kuasa kumelawanmu
Terjerat dalam lilitan tambangmu
Menusuk jantungku
Menghentikan hembusan nafasku
Setiap detik
Tak kupungkiri kau selalu membayangiku
Anganku tuk lepas dari jeratmu
Namun begitu sulit ku berlari darimu
Kau selalu membayangiku
Menorehkan kepedihan kala detik itu tlah berlalu
Mungkinkah dapat kulenyapkan pengaruhmu
Menciptakan  suasana baru dihidupku
Sampai kapan
Entah sampai kapan
Rasa ini akan mengganggu hidupku
Andai rasa ini tak ada
Aku pasti memilikinya
Memilki seperti yang kawan-kawanku  miliki
Andai...
Hanya semu belaka
Dan pada nyatanya aku tak bisa memerangimu
Selalu ada dalam lingkaranmu
Haruskah selalu begini..
Kapan semua akan berakhir
Kapan aku lepas dari cengkeramanmu
Aku tak kuat lagi menahan ini
Tuhan, berikan kekuatan pada hambamu ini
Berikan keberanian untuk melawannya
Hingga aku dapat lepas dari jeratnya
Dia yag selalu membayangiku
Keraguanku

pendekatan kecakapan hidup




PENDEKATAN KECAKAPAN HIDUP

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas Matakuliah
Strategi Pembelajaran
Yang dibina oleh Bapak Sapir


Oleh
Roshidatun Nadhiroh (100431401672)
Nina Juliastuti             (100431401673)
Aulia Nur Rosyidah    (100431401675)

UNM








UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
Februari 2012




BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Kecakapan Hidup
Banyak pendapat dan literatur yang mememukan bahwa pengertian kecakapan hidup bukan sekedar keterampilan untuk bekerja (vokasional) tetapi memiliki makna yang lebih luas. WHO (1997) mendefinisikan bahwa kecakapan hidup sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif. Kecakapan hidup mencakup lima jenis yaitu: (1) kecakapan mengenaldiri, (2) kecakapan berpikir, (3) kecakapan sosial, (4) keecakapan akademik, dan (5) kecakapan kejuruan .
            Barrie Hopson dan Scally (1981) mengemukakan bahwa kecakapan hidup merupakan pengembangan diri untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan baik secara individu, kelompok maupun sistem dalam menghadapi situasi tertentu. Sementara Brolin (1989) mengartikan lebih sederhana yaitu bahwa kecakapan hidup merupakan interaksi dari berbagai pengetahuan dan kecakapan sehingga seseorang mampu hidup mandiri. Pengertian keecakapan hidup tiddak semata-mata meemiliki kemampuan tertentu (vocational job), namun juga memiliki kemampuan dasar pendukung secara fungsional seperti : membaca, menulis, berhitung, merumuskan dan memecahkan masalah, mengeelola sumber daya, bekerja dalam kelompok, dan menggunakan teknologi (Dikddasmen, 2002)
            Dari pengertian di atas, dapat diartikan bahwa pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praksis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang di dalamnya termasuk fisik dan mental serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan. Pendiddikan kecakapan hidup dapat dilakukan melalui kegiatan intra/ekstrakulikuler untuk mengembangkan potensi peserta didik  sesuai dengan karakteristik, emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan diri, yang materinya menyatu pada sejumlah mata pelajaran yang ada. Penentuan isi dan bahan pelajaran kecakapan hidup dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan agar peseerta didik mengenal dan memiliki bekal dalam menjalankan keehidupan di kemudian hari. Isi dan bahan pelajaran tersebut menyatu dalam mata pelajaran yang terintegrasi sehingga secara struktur tidak berdiri sendiri.  

2.2  Konsep Dasar Kecakapan Hidup
Kecakapan hidup dapat dipilah menjadi dua jenis utama, yaitu:
a.      Kecakapan hidup yang bersifat generik (Generic Life Skill/GLS), yang mencakup keadaan personal (personal skill/PS) dan kecakapan sosial (social skill/SS). Kecakapan personal mencakup kecakapan akan kesadaran diri atau memahami diri (self awareness) dan kecakapan berpikir (thinking skill), sedangkan kecakapan sosial mencakup kecakapan berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan bekerjasama (collaboration skill).
b.      Kecakapan Hidup Spesifik (Specific Life Skill/SLS), yaitu kecakapan untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu, yang mencakup kecakapan akademik (academic skill) atau kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional (vocational skill). Kecakapan akademik terkait dengan bidang peekerjaan yang lebih memerlukan peemikiran, sehingga mencakup kecakapan meengidentifikasi variable dan hubungan antara satu dengan yang lainnya (identifying variables and describing relationship among them), kecakapan merumuskan hipotesis (constructing hypotheses), dan kecakapan merancang dan melaksanakan penelitian (designing and implementing a research). Kecakapan vokasional terkait dengan bidang pekerjaan yang lebih memerlukan keterampilan motorik. Kecakapan vokasional mencakup kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan vokasional khususs (occupational skill).
Kecakapan kesadaran diri pada dasarnya merupakan penghayatan diri sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa, sebagai anggota masyarakat dan warga Negara, sebagai bagian dari lingkungan, serta menyadari dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, sekaligus menjadikannya sebagai modal untuk meningkatkan diri sebagai individu yang bermanfaat bagi diri sendiri maupun lingkungannya.

2.3  Tujuan dilaksanakannya Life Skill dalam kegiatan pembelajaran di kelas
Tujuan pendidikan Life Skill dapat mengacu pada UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 yang menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Secara umum tujuan Life Skill adalah untuk mengembalikan pendidikan pada fitrohnya yaitu mengembangkan potensi peserta didik untuk menghadapi penerapannya di masa yang akan datang. Secara khusus pendidikan Life Skill bertujuan untuk :
1.      mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan problema yang dihadapi.
2.      Memberi kesempatan kepada kepala sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang fleksibel, sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luar (Broad Based Education)
3.      Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya lingkungan sekolah, dengan memberi peluang pemanfaatan sumber daya yang ada di masyarakat sesuai dengan prinsip manajemen berbasis sekolah (School Based Management)

2.4  Kriteria, Sasaran, dan Bidang Kerja Life Skill
·         Kriteria Life Skill
Kriteria dalam penyelenggaraan program pendidikan kecakapan hidup (life skill) ini harus meliputi:
a.       Penggalian berdasarkan karakteristik masyarakat dan potensi daerah setempat.
b.      Pengembangan berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan keelompok sasaran.
c.       Adanya dukungan dari pemerintah setempat.
d.      Prospektif untuk berkembang dan berkesinambungan.
e.       Ketersediaan nara sumber teknis dan prasarana untuk praktek ketrampilan yang memadai.
f.       Memiliki potensi untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari berbagai sector.
g.      Berorientsi pada peningkatan kompetensi keterampilan berusaha.
·         Sasaran Life Skill
Adapun sasaran daripada penyelenggaraan program pendidikan kecakapan hidup (life skills) ini yaitu sebagai berikut:
1.      Dipriorotaskan bagi masyarakat usia 16-44 tahun yang tidak sekolah dan tidak bekerja.
2.      Warga belajar binaan skb (sanggar kegiatan belajar) atau warga masyarakat putus atau tamat sd/sltp.
3.      Berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu.
4.      Memiliki minat dan bakat tertentu.
·         Bidang Pengembangan Life Skill
Secara garis besar bidang-bidang yang dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan program pendidikan Life Skill, antara lain:
1)        Produksi Ekstraktif
Produksi ekstraktif yaitu peembeelajaran yang meemproduksi/ menghasilkan suatu barang yang langsung diperoleh dari alam, seperti: perikanan, perhutanan, dan pertambangan.
2)        Produksi Agraris
Produksi agraris yaitu peembelajaran mengolah tanah bagi kegiatan pertanian, seperti: tanaman pangan, sayuran, bunga dan buah-buahan serta pengembangan berbagai jenis ternak.
3)        Produksi Industry
Produksi industry yaitu pembelajaran yang mengolah, merakit, memperbaiki, dan merekayasa suatu jenis bahan baku menjadi bahan setengah jadi maupun bahan setengah jadi menjadi bahan setengah jadi.

4)        Produksi Perdagangan
Produksi perdagangan yaitu pembelajaran melalui usaha perdagangan seperti berjual beli, melakukan usaha mandiri, analisis pasar, perhitungan laba rugi dan pengembangan usaha.
5)        Produksi Jasa
Produksi jasa yaitu pembelajaran yang melakukan keegiatan pelayanan berupa jasa yang diperlukan oleh pengguna jasa berdasarkan criteria pelayanan yang disepakati, serperti jasa sopir, tat arias rambut dan wajah, penerjemah bahasa, pengajar dan pertukangan.

2.5  Jenis-jenis Life Skill
Jenis-jenis kecakapan hidup yang perlu dikembangkan melalui pengembangan belajar antara lain meliputi :
  1. Kecakapan diri (personal skill)
    • Penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan YME
    •  Mandiri
    • Motivasi berprestasi
    • Komitmen
    • Percaya diri
  2. Kecakapan berpikir rasional (thinking skill)
    • Berpikir kritis dan logis
    • Berpikir sistematis
    • Cakap menyusun rencana secara sistematis
    • Cakap memecahkan masalah secara sistematis
  3. Kecakapan sosial (Social skill)
    • Kecakapan berkomunikasi lisan/tertulis
    • Kecakapan bekerjasama, kolaborasi, lobi
    • Kecakapan berpartisipasi
    • Kecakapan mengelola konflik
    • Kecakapan mempengaruhi orang

  1. Kecakapan akademik (Academic skill)
    • Kecakapan merancang, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiah
    • Kecakapan membuat karya tulis ilmiah
    • Kecakapan  mentransfer dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitian untuk memecah-kan masalah, baik berupa proses maupun produk.
  2. Kecakapan vokasional (Vocational Skill)
    • Kecakapan menemukan algoritme, model, prosedur untuk mengerjakan suatu tugas
    • Kecakapan melaksanakan prosedur
    • Kecakapan mencipta produk dengan menggunakan konsep, prinsip, bahan dan alat yang telah dipelajari



















BAB III
PENERAPAN LIFE SKILL DALAM PEMBELAJARAN
EKONOMI DI SEKOLAH

3.1 Hubungan Antara Kehidupan Nyata, Kecakapan Hidup, dan Mata Pelajaran
            Mungkin akan muncul pertanyaan, lantas, bagaimana hubungan antara kehidupan nyata dengan mata pelajaran? Di sekolah diajarkan berupa mata pelajaran/mata diklat, dan ujiannya juga berupa ujian mata pelajaran/mata diklat.
            Gambar 1.1 menunjukkan hubungan antara kenyataan hidup, kecakapan hidup dan mata pelajaran. Anak panah dengan garis patah-patah menunjukkan alur rekayasa kurikulum, yang meliputi beberapa tahap. Pada tahap awal, dilakukan identifikasi kecakapan hidup yang diperlukan untuk meenghadapi kehidupan nyata di masyarakat, khusunya yang sesuai dengan jenis dan jenjang pendidikan yang dirancang kurikulumnya. kecakapan hidup secara utuh yang diperlukan oleh lulusan itu pararel dengan kompeteensi lulusan. identifikasi itu dilakukan dengan mengamati dan mempredikasi pola kehidupan masyarakat, baik pada saat ini maupun preediksi di masa datang. Dari kecakapan hidup yang terindentifikasi, kemudian diideentifikasi pengetahuan, keterampilan dan sikap yang mendukung pembentukan kecakapan hidup tersebut. Pengetahuan, keterampilan dan sikap itulah yang selanjutnya diramu menjadi mata pelajaran/mata disekolah.
            Dalam proses pembelajaran, mata pelajaran itu harus dikaitkan dengan konteeks kehidupan sehari-hari siswa, sehingga dapat membentuk kecakapan hidup yang sesuai dengan kehidupan nyata di masyarakat. Kecakapan hidup itulah yang nantinya digunakan oleh anak didik memasuki kehidupan  nyata di masyarakat. Pada Gambar 1.1, alur tersebut ditunjukkan dengan anak panah garis solid


 






Gambar 1.1 Skema hubungan nyata, pelajaran, dan kecakapan hidup
Dari pemahaman tersebut, sekali lagi mata pelajaran adalah “alat”, sedangkan yang ingin dicapai adalah pembentukan kecakapan hidup. Kecakapan hidup itulah yang diperlukan pada saat seseorang sebagai suatu kompetensi guna memasuki kehidupan sebagai individu yang mandiri, anggota masyarakat dan warga negara. Oleh karena itu tujuan utama belajar suatu mata pelajaran  adalah untuk mencapai kompetensi yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap dan diwujudkan dalam perilaku tertentu. Perilaku itu diharapkan merupakan bagian dari perilaku secara utuh, yaitu kecakapan hidup.

3.2 Penerapan Life Skill dalam Pelajaran Ekonomi
            Mempelajari ekonomi di sekolah bukan sekedar untuk menghafal dan menganalisis Ekonomi, tetapi juga agar seseorang memilki kompetensi dalam memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari, mengetahui masalah ekonomi, menganalisis masalah ekonomi, mempelajari ilmu lain dan seterusnya. Demikian pula mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, bukan sekedar faham bahasanya, tetapi mampu menggunakannya untuk bernalar, mengungkapkan dan menyampaikan buah pikiran dalam bentuk komunikasi yang efektif. Begitu pula halnya dengan mata pelajaran atau mata diklat Pendidikan Kewarganegaraan, bukan sekedar untuk memahami prinsip dan aturan kewarganegaraan, tetapi lebih dari itu, yaitu agar peserta didik maupun menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan sehari-harinya.









RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama sekolah              : SMP Negeri 1 Singosari
Kelas /semester           : VII / II
Mata Pelajaran             : IPS/Ekonomi
Standar Kompetensi    : 6. Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar        : 6.4 Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi untuk mencapai kemandirian dan kesejahteraan
Indikator                       : 6.4.1 Mendeskripsikan tindakan ekonomi yang kreatif
                                      6.4.2 Mendeskripsikan tindakan kreatif meningkatkan kemandirian
Alokasi Waktu            : 2 X 40 menit ( 1 X pertemuan )
 


A.      Tujuan Pembelajaran
Berdasarkan indikator diatas maka tujuan yang diharapkan adalah peserta didik mampu:
6.4.1 Mendeskripsikan pengertian kreatif
6.4.2 Menjelaskan pengertian inovatif
6.4.3 Menjelaskan jiwa kewirausahaan
6.4.4 Menjelaskan proses kemandirian
6.4.5 Mendeskripsikan tindakan kreatif meningkatkan kemandirian
B.       Materi Pembelajaran
1.        Pengertian kreatif
2.        Pengertian inovatif
3.        Jiwa kewirausahaan
4.        Proses kemandirian
5.        Tindakan ekonomi yang kreatif meningkatkan kemandirian
C.      Sumber Belajar
Buku ajar :
Sugiharjo, dkk.2008. Contextual Teaching and Learning ILMU PENGETAHUAN SOSIAL: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

D.      Alat dan Media Pembelajaran
1.   Alat bantu             : Meja, kursi, spidol, papan tulis, penghapus, LCD, Laptop
2.   Media                    : Powerpoint, Wacana atau Kliping, Hand out (Ringkasan Materi Tentang Gagasan Kreatif dan Inovatif)
                                   
E.       Strategi Pembelajaran
1.    Pendekatan        : CTL      
2.    Metode              : Ceramah, Tanya Jawab dan Diskusi Kelompok       
3.    Teknik / Model    : COOPERATIVE INTEGRATED READING  AND COMPOSITION (CIRC) (KOOPERATIF TERPADU MEMBACA DAN MENULIS)
Langkah-langkah:
      Membentuk kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
      Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
      Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
      Mempresentasikan/membacakan hasil kelompok
      Guru membuat kesimpulan bersama
      Penutup
F.       Skenario Pembelajaran
No
Kegiatan
Uraian Kegiatan
Life Skill
Metode
Alokasi Waktu
Guru
Peserta Didik
1.
Pendahuluan
·   Membuka pelajaran dengan salam, presensi, mengkon-disikan dan menghangatkan suasana kelas.
·   Menyampaikan pada peserta didik tentang tujuan pembelajaran
·   Memberikan gambaran tentang pola kegiatan ekonomi pertanian
·   Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari
Mendengarkan dan menyimak dengan baik apa yang disampaikan guru
Kecakap- an berfikir, akademik



Kecakapan berfikir


Kecakapan berfikir



Kecakapan berfikir
Ceramah dan Tanya jawab
10 menit
2.
Inti
·   Menjelaskan materi




·   Membentuk kelas menjadi kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri atas 4 peserta didik
·   Menjelaskan aturan permainan
·   Memberi wacana atau kliping
·   Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk berdiskusi dan bekerja sama untuk menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
Kliping: memuat permasalahan mengenai suatu usaha dimana siswa di ajak untuk menemukan gagasan kreatif dan inovatif untuk memajukan usaha tersebut.
·   Salah satu kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
·   Kelompok lain membandingkan dan menanggapi kelompok yang presentasi
Mendengarkan dan menyimak dengan baik apa yang disampaikan guru
Membentuk kelompok







Memperhati- kan guru

Menerima wacana atau kliping
Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas















Membandingkan dan menaggapi presentasi kelompok
Kecakapan personal, kecakapan akademik



Kecakapan personal dan kecakapan berkomunikasi





Kecakapan berfikir dan berkomunikasi

Kecakapan berfikir
























Kecakapan berkomunikasi dan berfikir akademik
Ceramah diskusi, tanya jawab
60 menit
3.
Penutup
·   Bersama peserta didik menyimpulkan materi
·   Memberi tugas rumah kepada peserta didik
·   Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
Bersama guru menyimpulkan materi

Memperhati- kan

Menjawab salam
Kecakapan berfikir, akademik

Kecakapan berfikir

Kecakapan komunikasi

Ceramah dan penugas-an
10 menit



BAB IV
PENUTUP

4.1         Kesimpulan
Pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praksis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan. Tujuan pendidikan Life Skill dapat mengacu pada UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 yang menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Kecakapan hidup dapat dipilah menjadi dua jenis utama, yaitu 1) Kecakapan hidup yang bersifat generik, 2) Kecakapan hidup spesifik.  Life skill memiliki sasaran, kriteria dan bidang tertentu yangmana berguna dalam menunjang tujuan dari Life Skill itu sendiri. Adapun jenis-jenis Life Skill yaitu, 1) Kecakapan diri (personal skill), 2) Kecakapan berpikir rasional (thinking skill), 3) Kecakapan sosial (Social skill), 4) Kecakapan akademik (Academic skill), 5) Kecakapan vokasional (Vocational Skill).
Mempelajari ekonomi di sekolah bukan sekedar untuk menghafal dan menganalisis Ekonomi, tetapi juga agar seseorang memilki kompetensi dalam memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari, mengetahui masalah ekonomi, menganalisis masalah ekonomi, mempelajari ilmu lain dan seterusnya.

4.2         Saran
Dalam upaya menunjang keberhasilan siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ada berkaitan dengan pemakaian pendekatan kecakapan hidup (life skill), hendaknya tetap ada komunikasi antara guru dan siswa, dimana guru dapat memberikan arahan untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensi dirinya.



DAFTAR RUJUKAN

Dimyati, Mujiono.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya, Wina. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Strategi Pembelajaran. Sapir, dan Prih Hardinto.2010. Strategi Pembelajaran Ekonomi di Sekolah.FE.UM
________. _________. Pengembangan Kecakapan Hidup. (online), http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/pengembangan-kecakapan-hidup-life-skill, diakses pada tanggal 17 Februari 2012 pukul 11:34.
________. ________. PNPM Perdesaan. (online),  http://www.pnpm-perdesaan.or.id/downloads/Bacaan%20Life%20Skill.pdf, diakses pada tanggal 17 Februari 2012 pukul 11:40.