Senin, 29 Desember 2014

Catatan 29 Desember 2014

Trenggalek, 29 Desember 2014 - part I 

Sepertinya, namanya masih jadi bahan pembicaraan dua hari belakangan ini. Entahlah yang penting ini bisa membuatku happy hehehe, konyol emang tapi ya biarlah :D
Meski Tuhan tak menciptakan kita untuk bersama, namun aku cukup mengenalmu itu sudah cukup buatku. Mengenal sosokmu yang sederhana (di mataku), sosok yang lembut wkwkwkw,, (sok puitis) dan banyak pokoknya zzzzz memberikan cerita tersendiri buatku dan memang sulit dilupakan.

Sekarang, entah kamu masih sendiri ataupun sudah memiliki pasangan hidup itu semua tak penting buatku yang terpenting adalah sekarang, esok dan seterusnya semoga kamu bahagia. Mendengar berita dari salah sahabat dekatmu kalau kamu masih sendiri entah itu bohong atau beneran, seneng sih aku ngedengernya tapi itu semua sekarang ta berguna lagi toh kita nggak bakal ketemu lagi. Waktu dan jarak tak mungkin lagi dapat membuatku dapat bertemu denganmu. Toh, kalo memang suatu saat nanti aku dapt bertemu denganmu lagi aku akan hanya akan menatap matamu saja karena hanya mata mu sajalah yang selalu mengingatkanu padamu. Mata itulah yang membuatku sampai saat ini masih merindukan kehadiranmu.

Aku sadar perasaan ini hanya aku yang memiliki, aku yakin kau tak sedikitpun memiliki perasaan ini. Tapi biarlah, seperti yang kutulis tadi mengenalmu sudah cukup buatku meski kita ta memiliki hubungan apapun.
Jika suatu saat kamu membaca tulisan ini (ngarep) hahahaha, jangan merubah sikapmu padaku itu akan membuatku sedih.

Jadilah seseorang yang seperti dulu, jangan berubah seperti sekarang. Kenapa sikapmu sekarang seperti ini, aku hanya ingin tahu bagaimana keadaanmu, bagaimana kabarmu. Aku nggak berharap apapun darimu. Aku hanya ingin tahu apakah kamu bahagia???



Minggu, 28 Desember 2014

Catatan 28 Desember 2014

Minggu, 28 Desember 2014


Entah kenapa aku tak mengerti tiba-tiba mengingat masa-masa empat tahun silam saat kukenal seorang kakak tingkat yang memang sama-sama satu prodi yaitu pendidikan ekonomi, dimataku dia selalu indah, selalu memberikan ketenangan, walaupun begitu perasaan sudah tak berguna lagi dia sudah jauh, aku ta tahu kapan lagi dapat bertemu dengannya atau mungkin memang aku takkan bisa bertemu dengannya lagi.

Perasaan ini masih sama, rasanya tatapan matanya masih tersimpan di otakku. Rasanya kenangan yang lalu mulai muncul lagi. Tapi percuma rasanya jarak antara Trenggalek - Madiun terlalu jauh buatku. Entah rasa apa ini apakah hanya rasa kagum. Ah, sepertinya iya, dia sosok yang baik buatku. Satu hal yang membuatku suka dengannya yaitu kesederhaannya, dia tak seperti lelaki lain yang sukanya ccelometan. Dekat dengannya membuatku tenang. Aku yakin sebenarnya dia tahu bagaimana perasaannku padanya. Sahabat-sahabat dekatnya pun sudah tahu. Apakah hatinya sekeras batu sampai-sampai dia tak mengetahui perasaan ini. Ataukah sebenarnya dia tahu akan tetapi dia tak mau membuatku canggung dengannya atau seperti apa aku tak tahu sampai sekarang.

Aku tak tahu harus bercerita dengan siapa lagi, mungkin teman-teman dekatku sudah muak bahkan males mendengarkan ceritaku tentangnya. Tapi satu hal yang selalu membuatku mengingatnya yaitu saat mendengarkan lagu ini, lagu yang sedang kuputar di winamp laptopku "setiap detik" dan "percaya padaku". Lagu itu mengingatkanku pada peristiwa empat tahun silam saat pertamaku melihat dan kenal dengannya. Sampai sekarangpun kenangan itu masih terlihat jelas.. sangat jelas.. 



*F