PENDEKATAN
KECAKAPAN HIDUP
MAKALAH
Untuk memenuhi tugas Matakuliah
Strategi Pembelajaran
Yang dibina oleh Bapak
Sapir
Oleh
Roshidatun
Nadhiroh (100431401672)
Nina Juliastuti (100431401673)
Aulia Nur Rosyidah
(100431401675)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
Februari
2012
BAB
II
KAJIAN TEORI
2.1 Pengertian Kecakapan Hidup
Banyak pendapat dan literatur yang
mememukan bahwa pengertian kecakapan hidup bukan sekedar keterampilan untuk
bekerja (vokasional) tetapi memiliki makna yang lebih luas. WHO (1997) mendefinisikan bahwa
kecakapan hidup sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan
berperilaku positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai
tuntutan dan tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif. Kecakapan hidup
mencakup lima jenis yaitu: (1) kecakapan mengenaldiri, (2) kecakapan berpikir,
(3) kecakapan sosial, (4) keecakapan akademik, dan (5) kecakapan kejuruan .
Barrie
Hopson dan Scally (1981) mengemukakan bahwa kecakapan hidup merupakan
pengembangan diri untuk bertahan hidup, tumbuh, dan berkembang, memiliki kemampuan
untuk berkomunikasi dan berhubungan baik secara individu, kelompok maupun sistem
dalam menghadapi situasi tertentu. Sementara Brolin (1989) mengartikan lebih sederhana yaitu bahwa kecakapan hidup
merupakan interaksi dari berbagai pengetahuan dan kecakapan sehingga seseorang
mampu hidup mandiri. Pengertian keecakapan hidup tiddak semata-mata meemiliki
kemampuan tertentu (vocational job), namun juga memiliki kemampuan dasar
pendukung secara fungsional seperti : membaca, menulis, berhitung, merumuskan
dan memecahkan masalah, mengeelola sumber daya, bekerja dalam kelompok, dan
menggunakan teknologi (Dikddasmen, 2002)
Dari pengertian di atas, dapat
diartikan bahwa pendidikan kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang
secara praksis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam
persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan,
sikap yang di dalamnya termasuk fisik dan mental serta kecakapan kejuruan yang
berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi
tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan. Pendiddikan kecakapan hidup dapat
dilakukan melalui kegiatan intra/ekstrakulikuler untuk mengembangkan potensi peserta
didik sesuai dengan karakteristik,
emosional, dan spiritual dalam prospek pengembangan diri, yang materinya menyatu
pada sejumlah mata pelajaran yang ada. Penentuan isi dan bahan pelajaran kecakapan
hidup dikaitkan dengan keadaan dan kebutuhan lingkungan agar peseerta didik
mengenal dan memiliki bekal dalam menjalankan keehidupan di kemudian hari. Isi dan
bahan pelajaran tersebut menyatu dalam mata pelajaran yang terintegrasi
sehingga secara struktur tidak berdiri sendiri.
2.2 Konsep Dasar Kecakapan Hidup
Kecakapan hidup dapat
dipilah menjadi dua jenis utama, yaitu:
a.
Kecakapan
hidup yang bersifat generik (Generic Life Skill/GLS), yang
mencakup keadaan personal (personal skill/PS) dan kecakapan sosial (social skill/SS).
Kecakapan personal mencakup kecakapan akan kesadaran diri atau memahami diri
(self awareness) dan kecakapan berpikir (thinking skill), sedangkan kecakapan
sosial mencakup kecakapan berkomunikasi (communication skill) dan kecakapan
bekerjasama (collaboration skill).
b.
Kecakapan
Hidup Spesifik (Specific Life Skill/SLS), yaitu kecakapan
untuk menghadapi pekerjaan atau keadaan tertentu, yang mencakup kecakapan
akademik (academic skill) atau kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional
(vocational skill). Kecakapan akademik terkait dengan bidang peekerjaan yang
lebih memerlukan peemikiran, sehingga mencakup kecakapan meengidentifikasi
variable dan hubungan antara satu dengan yang lainnya (identifying variables
and describing relationship among them), kecakapan merumuskan hipotesis
(constructing hypotheses), dan kecakapan merancang dan melaksanakan penelitian
(designing and implementing a research). Kecakapan vokasional terkait dengan
bidang pekerjaan yang lebih memerlukan keterampilan motorik. Kecakapan vokasional
mencakup kecakapan vokasional dasar (basic vocational skill) dan kecakapan
vokasional khususs (occupational skill).
Kecakapan kesadaran diri pada dasarnya
merupakan penghayatan diri sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa, sebagai anggota
masyarakat dan warga Negara, sebagai bagian dari lingkungan, serta menyadari
dan mensyukuri kelebihan dan kekurangan yang dimiliki, sekaligus menjadikannya
sebagai modal untuk meningkatkan diri sebagai individu yang bermanfaat bagi
diri sendiri maupun lingkungannya.
2.3 Tujuan
dilaksanakannya Life Skill dalam
kegiatan pembelajaran di kelas
Tujuan pendidikan Life
Skill dapat mengacu pada
UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 yang
menjelaskan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Secara umum tujuan Life
Skill adalah untuk
mengembalikan pendidikan pada fitrohnya yaitu mengembangkan potensi peserta
didik untuk menghadapi penerapannya di masa yang akan datang. Secara khusus
pendidikan Life Skill bertujuan untuk :
1.
mengaktualisasikan
potensi peserta didik sehingga dapat digunakan untuk memecahkan problema yang
dihadapi.
2.
Memberi
kesempatan kepada kepala sekolah untuk mengembangkan pembelajaran yang
fleksibel, sesuai dengan prinsip pendidikan berbasis luar (Broad Based Education)
3.
Mengoptimalkan
pemanfaatan sumber daya lingkungan sekolah, dengan memberi peluang pemanfaatan
sumber daya yang ada di masyarakat sesuai dengan prinsip manajemen berbasis
sekolah (School Based Management)
2.4 Kriteria, Sasaran, dan Bidang Kerja
Life Skill
·
Kriteria
Life Skill
Kriteria
dalam penyelenggaraan program pendidikan kecakapan hidup (life skill) ini harus
meliputi:
a. Penggalian
berdasarkan karakteristik masyarakat dan potensi daerah setempat.
b. Pengembangan
berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan keelompok sasaran.
c. Adanya
dukungan dari pemerintah setempat.
d. Prospektif
untuk berkembang dan berkesinambungan.
e. Ketersediaan
nara sumber teknis dan prasarana untuk praktek ketrampilan yang memadai.
f. Memiliki
potensi untuk mendapatkan dukungan pendanaan dari berbagai sector.
g. Berorientsi
pada peningkatan kompetensi keterampilan berusaha.
·
Sasaran
Life Skill
Adapun sasaran daripada penyelenggaraan
program pendidikan kecakapan hidup (life skills) ini yaitu sebagai berikut:
1. Dipriorotaskan
bagi masyarakat usia 16-44 tahun yang tidak sekolah dan tidak bekerja.
2. Warga
belajar binaan skb (sanggar kegiatan belajar) atau warga masyarakat putus atau
tamat sd/sltp.
3. Berasal
dari keluarga miskin atau tidak mampu.
4. Memiliki
minat dan bakat tertentu.
·
Bidang Pengembangan Life Skill
Secara garis besar bidang-bidang yang
dapat dijadikan rujukan dalam pengembangan program pendidikan Life Skill, antara lain:
1)
Produksi
Ekstraktif
Produksi ekstraktif yaitu peembeelajaran yang
meemproduksi/ menghasilkan suatu barang yang langsung diperoleh dari alam,
seperti: perikanan, perhutanan, dan pertambangan.
2)
Produksi
Agraris
Produksi agraris yaitu peembelajaran mengolah tanah
bagi kegiatan pertanian, seperti: tanaman pangan, sayuran, bunga dan
buah-buahan serta pengembangan berbagai jenis ternak.
3)
Produksi
Industry
Produksi industry yaitu pembelajaran yang mengolah,
merakit, memperbaiki, dan merekayasa suatu jenis bahan baku menjadi bahan setengah
jadi maupun bahan setengah jadi menjadi bahan setengah jadi.
4)
Produksi
Perdagangan
Produksi perdagangan yaitu pembelajaran melalui
usaha perdagangan seperti berjual beli, melakukan usaha mandiri, analisis
pasar, perhitungan laba rugi dan pengembangan usaha.
5)
Produksi
Jasa
Produksi jasa yaitu pembelajaran yang melakukan
keegiatan pelayanan berupa jasa yang diperlukan oleh pengguna jasa berdasarkan
criteria pelayanan yang disepakati, serperti jasa sopir, tat arias rambut dan
wajah, penerjemah bahasa, pengajar dan pertukangan.
2.5 Jenis-jenis
Life Skill
Jenis-jenis kecakapan hidup yang perlu dikembangkan melalui pengembangan
belajar antara lain meliputi :
- Kecakapan diri (personal skill)
- Penghayatan diri sebagai makhluk Tuhan YME
- Mandiri
- Motivasi berprestasi
- Komitmen
- Percaya diri
- Kecakapan berpikir rasional (thinking skill)
- Berpikir kritis dan logis
- Berpikir sistematis
- Cakap menyusun rencana secara sistematis
- Cakap memecahkan masalah secara sistematis
- Kecakapan sosial (Social skill)
- Kecakapan berkomunikasi lisan/tertulis
- Kecakapan bekerjasama, kolaborasi, lobi
- Kecakapan berpartisipasi
- Kecakapan mengelola konflik
- Kecakapan mempengaruhi orang
- Kecakapan akademik (Academic skill)
- Kecakapan merancang, melaksanakan, dan melaporkan hasil penelitian ilmiah
- Kecakapan membuat karya tulis ilmiah
- Kecakapan mentransfer dan mengaplikasikan hasil-hasil penelitian untuk memecah-kan masalah, baik berupa proses maupun produk.
- Kecakapan vokasional (Vocational Skill)
- Kecakapan menemukan algoritme, model, prosedur untuk mengerjakan suatu tugas
- Kecakapan melaksanakan prosedur
- Kecakapan mencipta produk dengan menggunakan konsep, prinsip, bahan dan alat yang telah dipelajari
BAB
III
PENERAPAN
LIFE SKILL DALAM PEMBELAJARAN
EKONOMI
DI SEKOLAH
3.1 Hubungan Antara
Kehidupan Nyata, Kecakapan Hidup, dan Mata Pelajaran
Mungkin akan muncul pertanyaan,
lantas, bagaimana hubungan antara kehidupan nyata dengan mata pelajaran? Di
sekolah diajarkan berupa mata pelajaran/mata diklat, dan ujiannya juga berupa
ujian mata pelajaran/mata diklat.
Gambar 1.1 menunjukkan hubungan
antara kenyataan hidup, kecakapan hidup dan mata pelajaran. Anak panah dengan
garis patah-patah menunjukkan alur rekayasa kurikulum, yang meliputi beberapa
tahap. Pada tahap awal, dilakukan identifikasi kecakapan hidup yang diperlukan
untuk meenghadapi kehidupan nyata di masyarakat, khusunya yang sesuai dengan
jenis dan jenjang pendidikan yang dirancang kurikulumnya. kecakapan hidup
secara utuh yang diperlukan oleh lulusan itu pararel dengan kompeteensi
lulusan. identifikasi itu dilakukan dengan mengamati dan mempredikasi pola
kehidupan masyarakat, baik pada saat ini maupun preediksi di masa datang. Dari
kecakapan hidup yang terindentifikasi, kemudian diideentifikasi pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang mendukung pembentukan kecakapan hidup tersebut.
Pengetahuan, keterampilan dan sikap itulah yang selanjutnya diramu menjadi mata
pelajaran/mata disekolah.
Dalam proses pembelajaran, mata
pelajaran itu harus dikaitkan dengan konteeks kehidupan sehari-hari siswa,
sehingga dapat membentuk kecakapan hidup yang sesuai dengan kehidupan nyata di
masyarakat. Kecakapan hidup itulah yang nantinya digunakan oleh anak didik
memasuki kehidupan nyata di masyarakat.
Pada Gambar 1.1, alur tersebut ditunjukkan dengan anak panah garis solid
Gambar
1.1 Skema hubungan nyata, pelajaran, dan kecakapan hidup
Dari pemahaman tersebut, sekali lagi
mata pelajaran adalah “alat”, sedangkan yang ingin dicapai adalah pembentukan
kecakapan hidup. Kecakapan hidup itulah yang diperlukan pada saat seseorang
sebagai suatu kompetensi guna memasuki kehidupan sebagai individu yang mandiri,
anggota masyarakat dan warga negara. Oleh karena itu tujuan utama belajar suatu
mata pelajaran adalah untuk mencapai
kompetensi yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap dan diwujudkan
dalam perilaku tertentu. Perilaku itu diharapkan merupakan bagian dari perilaku
secara utuh, yaitu kecakapan hidup.
3.2 Penerapan Life Skill dalam Pelajaran Ekonomi
Mempelajari ekonomi di sekolah bukan
sekedar untuk menghafal dan menganalisis Ekonomi, tetapi juga agar seseorang
memilki kompetensi dalam memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari,
mengetahui masalah ekonomi, menganalisis masalah ekonomi, mempelajari ilmu lain
dan seterusnya. Demikian pula mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa
Inggris, bukan sekedar faham bahasanya, tetapi mampu menggunakannya untuk
bernalar, mengungkapkan dan menyampaikan buah pikiran dalam bentuk komunikasi
yang efektif. Begitu pula halnya dengan mata pelajaran atau mata diklat Pendidikan
Kewarganegaraan, bukan sekedar untuk memahami prinsip dan aturan
kewarganegaraan, tetapi lebih dari itu, yaitu agar peserta didik maupun menerapkan
pengetahuannya dalam kehidupan sehari-harinya.
RENCANA
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Nama sekolah : SMP Negeri 1 Singosari
Kelas /semester : VII / II
Mata Pelajaran : IPS/Ekonomi
Standar
Kompetensi : 6.
Memahami kegiatan ekonomi masyarakat
Kompetensi Dasar :
6.4 Mengungkapkan gagasan kreatif dalam tindakan ekonomi untuk
mencapai kemandirian dan kesejahteraan
Indikator :
6.4.1 Mendeskripsikan tindakan ekonomi yang kreatif
6.4.2
Mendeskripsikan tindakan kreatif meningkatkan kemandirian
Alokasi Waktu : 2 X 40 menit ( 1 X pertemuan )
A.
Tujuan Pembelajaran
Berdasarkan indikator diatas maka tujuan
yang diharapkan adalah peserta didik mampu:
6.4.1 Mendeskripsikan pengertian kreatif
6.4.2 Menjelaskan pengertian inovatif
6.4.3 Menjelaskan jiwa kewirausahaan
6.4.4 Menjelaskan proses kemandirian
6.4.5 Mendeskripsikan tindakan kreatif meningkatkan
kemandirian
B.
Materi Pembelajaran
1.
Pengertian
kreatif
2.
Pengertian
inovatif
3.
Jiwa
kewirausahaan
4.
Proses
kemandirian
5.
Tindakan
ekonomi yang kreatif meningkatkan kemandirian
C.
Sumber Belajar
Buku
ajar :
Sugiharjo,
dkk.2008. Contextual Teaching and Learning ILMU PENGETAHUAN SOSIAL: Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VII Edisi 4. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
D.
Alat dan Media Pembelajaran
1. Alat
bantu : Meja, kursi, spidol,
papan tulis, penghapus, LCD, Laptop
2. Media :
Powerpoint, Wacana atau Kliping, Hand out (Ringkasan
Materi Tentang Gagasan Kreatif
dan Inovatif)
E. Strategi
Pembelajaran
1.
Pendekatan : CTL
2.
Metode :
Ceramah, Tanya Jawab dan Diskusi Kelompok
3.
Teknik / Model : COOPERATIVE
INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) (KOOPERATIF TERPADU
MEMBACA DAN MENULIS)
Langkah-langkah:
•
Membentuk
kelompok yang anggotanya 4 orang yang secara heterogen
•
Guru
memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran
•
Siswa bekerja
sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi tanggapan terhadap
wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
•
Mempresentasikan/membacakan
hasil kelompok
•
Guru membuat
kesimpulan bersama
•
Penutup
F.
Skenario Pembelajaran
No
|
Kegiatan
|
Uraian Kegiatan
|
Life Skill
|
Metode
|
Alokasi Waktu
|
|
Guru
|
Peserta Didik
|
|||||
1.
|
Pendahuluan
|
·
Membuka pelajaran dengan salam, presensi,
mengkon-disikan dan menghangatkan suasana kelas.
·
Menyampaikan pada peserta didik tentang tujuan
pembelajaran
·
Memberikan gambaran tentang pola kegiatan ekonomi
pertanian
·
Mengaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari
|
Mendengarkan
dan menyimak dengan baik apa yang disampaikan guru
|
Kecakap-
an berfikir, akademik
Kecakapan
berfikir
Kecakapan
berfikir
Kecakapan
berfikir
|
Ceramah
dan Tanya jawab
|
10
menit
|
2.
|
Inti
|
·
Menjelaskan materi
·
Membentuk kelas menjadi kelompok dengan
masing-masing kelompok terdiri atas 4 peserta didik
·
Menjelaskan aturan permainan
·
Memberi wacana atau kliping
·
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk
berdiskusi dan bekerja sama untuk menemukan ide pokok dan memberi
tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
Kliping:
memuat permasalahan mengenai suatu usaha dimana siswa di ajak untuk menemukan
gagasan kreatif dan inovatif untuk memajukan usaha tersebut.
· Salah satu
kelompok mempresentasikan hasil diskusinya
· Kelompok lain
membandingkan dan menanggapi kelompok yang presentasi
|
Mendengarkan
dan menyimak dengan baik apa yang disampaikan guru
Membentuk
kelompok
Memperhati-
kan guru
Menerima wacana atau kliping
Peserta didik bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan memberi
tanggapan terhadap wacana/kliping dan ditulis pada lembar kertas
Membandingkan
dan menaggapi presentasi kelompok
|
Kecakapan
personal, kecakapan akademik
Kecakapan personal dan kecakapan berkomunikasi
Kecakapan berfikir dan berkomunikasi
Kecakapan
berfikir
Kecakapan
berkomunikasi dan berfikir akademik
|
Ceramah
diskusi, tanya jawab
|
60
menit
|
3.
|
Penutup
|
·
Bersama peserta didik menyimpulkan materi
·
Memberi tugas rumah kepada peserta didik
·
Menutup pelajaran dengan mengucapkan salam
|
Bersama
guru menyimpulkan materi
Memperhati-
kan
Menjawab
salam
|
Kecakapan
berfikir, akademik
Kecakapan
berfikir
Kecakapan
komunikasi
|
Ceramah
dan penugas-an
|
10
menit
|
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Pendidikan
kecakapan hidup merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praksis dapat
membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan
kehidupan. Tujuan pendidikan Life Skill dapat mengacu pada UU No.20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 yang menjelaskan bahwa pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Kecakapan hidup dapat dipilah menjadi
dua jenis utama, yaitu 1) Kecakapan hidup yang bersifat generik, 2) Kecakapan
hidup spesifik. Life skill memiliki
sasaran, kriteria dan bidang tertentu yangmana berguna dalam menunjang tujuan
dari Life Skill itu sendiri. Adapun
jenis-jenis Life Skill yaitu, 1) Kecakapan diri (personal skill), 2) Kecakapan berpikir rasional (thinking skill), 3) Kecakapan sosial (Social skill), 4) Kecakapan akademik (Academic skill), 5) Kecakapan vokasional (Vocational Skill).
Mempelajari ekonomi di
sekolah bukan sekedar untuk menghafal dan menganalisis Ekonomi, tetapi juga
agar seseorang memilki kompetensi dalam memanfaatkannya dalam kehidupan
sehari-hari, mengetahui masalah ekonomi, menganalisis masalah ekonomi,
mempelajari ilmu lain dan seterusnya.
4.2
Saran
Dalam upaya menunjang keberhasilan siswa
untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran yang ada berkaitan dengan pemakaian
pendekatan kecakapan hidup (life skill), hendaknya tetap ada komunikasi antara
guru dan siswa, dimana guru dapat memberikan arahan untuk membantu siswa dalam mengembangkan potensi dirinya.
DAFTAR
RUJUKAN
Dimyati,
Mujiono.2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Sanjaya,
Wina. 2007. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana.
Strategi
Pembelajaran. Sapir, dan Prih Hardinto.2010. Strategi Pembelajaran Ekonomi di Sekolah.FE.UM
________.
_________. Pengembangan Kecakapan Hidup. (online), http://elearning.unesa.ac.id/myblog/alim-sumarno/pengembangan-kecakapan-hidup-life-skill, diakses pada tanggal 17 Februari 2012 pukul 11:34.
________.
________. PNPM Perdesaan. (online), http://www.pnpm-perdesaan.or.id/downloads/Bacaan%20Life%20Skill.pdf, diakses pada tanggal 17 Februari 2012 pukul 11:40.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar